Di tunggal putra, Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro kalah dari pemain-pemain Malay-
Beruntung Adriyanti Firdasari melaju. Firda mengukir kejutan saat menang tiga gim atas
Ganda putra harapan Indonesia, Angga Pratama/Ryan Agung Saputra, tumbang di
Beberapa pemain merasa masih kelelahan seusai mengikuti turnamen Jepang Terbuka yang berakhir Minggu (25/9). Pada turnamen itu, meski mayoritas pemain kalah di babak awal, mereka baru pulang seusai final.
Pemain harus pulang bersama rombongan Senin pagi. Padahal, turnamen di Samarinda dimulai Selasa. Jika ada yang pulang lebih dahulu, biaya ditanggung sendiri, seperti dilakukan Dionysius Hayom Rumbaka dan Liliyana Natsir.
Yang melelahkan, rombongan pemain harus menempuh perjalanan menuju Jakarta dalam tempo lebih dari 12 jam. Menumpang pesawat China Airlines, rombongan harus transit dua kali di Taiwan dan Hongkong sebelum terbang dan sampai di Jakarta Senin tengah malam.
Para pemain cuma punya waktu istirahat beberapa jam karena mereka sudah harus menuju Balikpapan pada Selasa pukul 05.00. Dari Balikpapan, perjalanan dilanjutkan ke Samarinda dengan jalur darat dan sampai di Samarinda sore hari. Tanpa sempat mencoba lapangan, Rabu pagi mereka sudah harus tampil.
”Saya tidak mencari-cari alasan. Saya memang kelelahan. Saat di lapangan, saya sudah seperti tidak punya tenaga. Lawan saya memang bagus, tetapi kalau kondisi stamina saya normal, saya yakin bisa,” kata Simon.
Pelatih tunggal putri, Wong Tat Meng, juga tidak menampik alasan kelelahan menjadi kekalahan pemain-pemainnya. Namun, Wong enggan mengomentari kebijakan PBSI yang mengatur transportasi serta waktu kepulangan dan keberangkatan.
Sekjen PBSI Yacob Rusdianto ketika dikonfirmasi hanya mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi masalah ini dan berharap akan menjadi bahan perbaikan ke depan. ”Saya akan minta laporan. Mungkin saja, penerbangan langsung dari Jepang ke Jakarta penuh,” kata Yacob.
Dengan tumbangnya Sony dan Simon, pemain pelatnas yang tersisa tinggal Hayom. Lolosnya Hayom diikuti pemain-pemain non-pelatnas seperti Taufik Hidayat dan Tommy Sugiarto.
Di nomor lainnya, pemain Indonesia melaju. Di ganda campuran, ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Fran Kurniawan/Pia Zebadiah. Ada Markis Kido/Hendra Setiawan, Muhammad Ahsan/Bona Septano, dan Alvent Yulianto/Hendra AG di ganda putra. Demikian pula Vita Marissa/Nadya Melati dan Anneke Feinya/Nitya Krishinda di ganda putri.