MARINA BAY, Kompas.com - Berbicara tentang Bruno Senna, para penggemar Formula 1 pasti langsung mengarahkan pikiran ke nama pebalap legendaris asal Brasil, Ayrton Senna. Ini lantaran Bruno merupakan keponakan dari Ayrton Senna.
Maka, wajar jika fans F1 punya ekspektasi cukup tinggi agar Bruno bisa mengulangi kejayaan Ayrton, yang menguasai arena F1 pada era 1990-an. Hanya saja, sampai sekarang hal itu (harapan untuk samai Ayrton) belum bisa terwujud.
Senna baru menjejakkan kakinya di arena F1 pada musim 2010 bersama tim Hispania. Setahun berselang, dia digaet sebagai pebalap ketiga Renault, dan kini "naik kelas" menjadi pebalap nomor dua, sebagai pengganti Nick Heidfeld (Heidfeld ditunjuk untuk gantikan Robert Kubica yang cedera).
Nah, saat ini Senna sedang fokus untuk menghadapi balapan di Sirkuit Marina Bay, Singapura. Dalam sebuah kesempatan wawancara singkat, Senna berbicara tentang hubungan nama besar sang paman dengan dirinya.
Pebalap kelahiran 15 Oktober 1983 ini mengakui, ada hal positif dari nama besar Ayrton. Sebab, akan lebih mudah menggaet sponsorship. Akan tetapi, dia tak mau dihubung-hubungkan dengan Ayrton jika berhubungan dengan menggeber mobil F1.
"Soal balapan, tak ada hubungan dengan nama," tegas Senna, dalam jumpa pers di Ritz Carlton Hotel, Marina Bay, Sabtu (24/9/11). "Saya hanya akan berusaha maksimal untuk meraih hasil bagus," tambahnya.
Sedikit kilas balik, Ayrton termasuk salah satu pebalap legendaris di arena F1, karena tiga kali menjadi juara dunia adu kecepatan "jet darat" tersebut, masing-masing pada 1988, 1990, 1991. Sayang, pria kelahiran 21 Maret 1960 ini meninggal secara tragis dalam sebuah kecelakaan di GP San Marino 1994, ketika sedang memimpin jalannya lomba.
Target 10 besar di Singapura
Mengenai targetnya di GP Singapura yang akan berlangsung Minggu (25/9/11) malam, Senna berusaha realistis. Dia hanya memasang target masuk posisi 10 besar pada balapan di sirkuit jalan raya tersebut.
Senna, yang tahun lalu sudah pernah merasakan kesulitan sirkuit ini ketika masih bersama tim Hispania, mengungkapkan hal tersebut karena melihat fakta Renault sangat kesulitan di Singapura. Pasalnya, layout trek ini sangat tidak cocok dengan Renault, yang menyukai lintasan lurus dan cepat. Sebaliknya, Sirkut Marina Bay didominasi tikungan pelan.
"Saya akan berusaha maksimal untuk masuk posisi 10 besar," ujar Senna,
Memang, kesulitan itu sudah terlihat sejak latihan bebas 1 dan 2 yang berlangsung kemarin. Dalam dua sesi tersebut, Senna hanya mampu berada di urutan 16 dan 12, sehingga cukup realistis jika dia hanya mematok masuk 10 besar pada balapan seri ke-14 ini.
Tentang ambisinya untuk jangka panjang, Senna menegaskan bahwa dirinya hanya fokus untuk mengeluarkan segala kemampuan. Sebab, dengan usaha keras itu maka kemungkinan besar dirinya bisa bertahan di ajang F1. (Laporan langsung dari Singapura)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.