Janji harus ditepati. Prinsip itu dipegang teguh oleh Umar Syarief (34), karateka yang tidak jadi tampil di ajang WKF Karate Istanbul Open 2011. Meski tidak ditampilkan, Umar tetap ikut hadir ke arena pertandingan. Pada hari pertama, dia bertemu dengan pelatih karateka Belanda yang ayahnya berasal dari Indonesia.
Umar ingin memberikan kenang-kenangan. Dia berjanji akan membawa oleh-oleh itu ke arena pada hari terakhir pertandingan. Celakanya, pada hari terakhir, Sabtu (17/9), Umar lupa membawa apa yang dijanjikan kepada teman dari Belanda itu.
”Terpaksalah saya mengambil ke hotel. Tanya kepada panitia berapa ongkos ke hotel, dijawab 20 lira. Karena buru-buru, saya menyetop taksi dan menunjukkan alamat hotel yang berbahasa Turki,” cerita Umar.
”Tahu-tahu, setiba kembali di arena, sopirnya minta 40 lira. Saya kaget karena biasanya kata panitia yang membantu mencarikan taksi hanya 20 lira. Ya, terpaksa kita bayar daripada harus bertengkar tanpa tahu arti omongan masing- masing,” katanya sambil tergelak.
Ya, pengalaman itu menjadi pelajaran bagi Umar. ”Ternyata, di mana pun kita perlu cermat dan hati-hati,” tambah Umar.
Belum selesai Umar bercerita, salah seorang karateka nyeletuk, ”Baru kali ini ada orang Arab tertipu. Di Turki lagi.” Umar hanya bisa tersenyum mendengar celetukan temannya itu.