Istanbul, Kompas -
”Stamina prima belum dimiliki karateka kami. Di babak pertama dan kedua, secara teknik dan stamina, mereka dapat bersaing. Namun, di babak selanjutnya, mereka kedodoran,” ujar manajer karate SEA Games,
Pembenahan fisik itu tidak terlalu bermasalah walaupun penampilan puncak mereka tinggal 50 hari lagi. ”Tidak terlalu sulit menggenjot fisik mereka, tinggal bagaimana pelatih menangani mereka. Tinggal finishing saja,” kata Zulkarnaen.
Pelatih kumite, Syamsuddin, menilai, kekurangan lain sebagian karateka adalah sering kali larut dengan gaya main lawan.
”Di babak awal, mereka tampil dengan gaya mereka sendiri. Namun, di babak selanjutnya, mereka terbawa lawan. Hal ini harus kami evaluasi, apakah karena stamina atau soal lain,” tuturnya.
Zulkarnaen menegaskan, hasil berlatih di Jepang meningkatkan kepercayaan diri karateka. ”Mereka tidak lagi kalah sebelum masuk lapangan,” ujarnya.
Setelah meraih medali emas beregu, Zulkarnaen berharap, kepercayaan diri Faisal Zainuddin sebagai tumpuan menyumbang medali emas di SEA Games 2011 dapat pulih.
”Kepercayaan dirinya agak turun setelah di Kejuaraan Asia, Juli lalu, karateka Malaysia merebut emas dengan mengalahkan karateka dari Jepang dan Iran serta Faisal,” ujar Zulkarnaen.
Di nomor kata perseorangan putri, Zulkarnaen menegaskan, atlet Indonesia agak sulit bersaing, terutama dengan karateka Vietnam yang beberapa waktu lalu menjadi juara dunia.
Menurut Ketua Umum