Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Rossi tentang Keterpurukannya di Aragon

Kompas.com - 19/09/2011, 16:59 WIB

ARAGON, Kompas.com - Valentino Rossi yakin, ban aus menjadi persoalan utama yang membuatnya terpuruk di GP Aragon, Minggu (18/9/11). Meskipun demikian, "The Doctor" mengakui bahwa tanpa masalah karet ban itu pun, dia sulit meraih pencapaian yang lebih lagi dalam balapan tersebut, di mana dia finis di urutan 10.

Pada seri ke-14 di Sirkuit Motorland Aragon ini, Rossi start dari pitlane, menyusul penalti 10 detik akibat penggunaan mesin ketujuh karena beralih ke sasis aluminium untuk Desmosedici GP11.1--dalam satu musim, pebalap hanya diperbolehkan menggunakan maksimal enam mesin. Tetapi di awal lap, juara dunia tujuh kali MotoGP ini memberikan sinyal bakal kompetitif, karena dia mampu melewati beberapa pebalap.

Pada lap ketujuh, Rossi secara perlahan merangsek ke depan dan berada di urutan sembilan. Pebalap Italia ini pun tampaknya masih bisa bersaing untuk memperebutkan posisi enam.

Alih-alih berada di posisi yang lebih bagus lagi, Rossi justru melambat sehingga dia bisa dikalahkan pebalap Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow. Juara dunia sembilan kali grand prix ini akhirnya finis di posisi 10, sama dengan apa yang diraihnya di GP Indianapolis (merupakan hasil terburuk di musim tersulitnya).

"Ini adalah balapan yang sangat sulit - kami berharap bisa memiliki kecepatan sedikit lebih baik," ujar Rossi.

"Saya kehilangan banyak kecepatan di delapan lap terakhir, karena saya memiliki banyak masalah dengan ban belakang.

"Mungkin ada sesuatu yang salah dengan ban, dan ban benar-benar hancur pada akhirnya. Saya harus melambat karena getarannya sangat kencang, dan itu sangat sulit untuk menunggang motor. Dengan getaran ban seperti ini, anda tidak bisa cepat seperti yang diharapkan atau yang diinginkan."

Rossi merasa, pengenalan sasis aluminium ini sudah menjadi sebuah perbaikan kecil untuk perilaku Ducati, meskipun ini ditutupi isu ban. Hanya saja, hal tersebut masih jauh dari harapan adanya sebuah keajaiban.

"Ini tidak terlalu buruk," ujarnya tentang kinerja motor. "Tetapi, grip belakang menjadi persoalan utama pada akhir pekan.

"Itu menjadi besar dengan ban balapan. Sejak lap kedua, saya sudah mengalaminya (ban bergeser), meskipun persoalan ini tidak pernah terjadi selama latihan. Jadi, mungkin bannya yang tidak fantastis. Selain itu, pada akhir lomba, ban benar-benar hancur - Saya belum pernah melihat hal seperti ini.

"Tetapi itu hal lain. Saya tidak mengatakan bahwa dengan ban yang baik aku bisa menyelesaikan balapan di podium."

Sejak awal musim, Rossi mengalami kesulitan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Ducati. Setelah melakukan terobosan dengan menggunakan Desmosedici GP11.1, kini mantan pebalap Honda dan Yamaha itu memutuskan untuk beralis ke sasis aluminium. Prestasi terbaik Rossi adalah finis di posisi tiga di Le Mans, Perancis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com