Istanbul, Kompas -
”Penampilan kami di peragaan penggunaan jurus (bungkai) baik di bagian putri maupun putra masih lebih baik dan lebih bertenaga,” ujar manajer karate SEA Games, Zulkarnaen Purba, di Istanbul, Turki, Minggu.
”Lawan dari Turki yang dikalahkan trio Faisal adalah juara ketiga kejuaraan dunia WKF di Beograd. Jadi, hasil ini sungguh menggembirakan,” katanya di Istanbul, Minggu.
Indonesia diuntungkan oleh jatuhnya deker salah seorang karateka tuan rumah yang membuat empat dari lima wasit memenangkan Indonesia. ”Kalau memang sudah milik kita, apa pun bisa terjadi. Tetapi, jangan lupa, para karateka tadi tampil hampir tanpa cacat,” kata Zulkarnaen Purba.
Pada penampilan kedua, Faisal dan kawan-kawan menang mutlak 5-0. ”Saya bersyukur, kami bisa meraih medali,” ujar Aswar.
Berbeda dengan nomor jurus (kata), pada nomor kumite tidak satu pun karateka Indonesia meraih medali. Dari delapan kelas, beberapa karateka berhasil melaju ke babak berikutnya.
Beberapa karateka seperti Martinel dan Yulisar Motuty telah menunjukkan penampilan terbaik. Turun pada kelas -67 kilogram, Yulisar melangkah ke babak keempat. Yulisar mendapat bye di babak pertama, lalu menang atas karateka Belanda, Lorenzo Manhoef, dan Anthony Gillet dari Perancis. Langkah Yulisar ke final dihadang Omer Kemaloglu, karateka tuan rumah.
Martinel Prihastuti hanya sekali menang atas karateka Romania, Iuliana Maria Vlaic. Pada babak kedua, dia menyerah dari karateka tuan rumah, Zeynep Turk, tanpa sekali pun serangannya dinilai masuk oleh wasit.
”Saya, sih, melihat tendangan Tinel kena sasaran, tetapi wasit yang lebih dekat melihatnya lain. Kita terima apa pun hasilnya,” ujar Christine Taroreh, pelatih nomor kumite.
(
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.