Jakarta, Kompas
Buat Markis/Hendra, negeri China seperti tempat keberuntungan mereka. Selain meraih emas Olimpiade 2008, mereka juga mencatat sukses dengan tampil sebagai juara di ajang Asian Games 2010.
”Ya, mudah-mudahan kami mendapat keberuntungan dan bisa menang lagi di China. Mengenai peluang, tentu tidak mudah karena hampir semua pemain papan atas ikut serta,” kata Markis Kido yang dihubungi dari Jakarta.
Di turnamen itu, Markis/Hendra menjadi unggulan ketujuh. Mereka berada di grup atas bersama unggulan utama Cai Yun/ Fu Haifeng (China), Ko Sung Hyun/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan), dan rekan senegara Hendra AG/Alvent Yulianto.
Bagi Markis/Hendra, turnamen China Masters menjadi ujian buat mereka untuk menunjukkan kembali performa terbaik mereka. Pasalnya, sejak tampil sebagai juara di Asian Games 2010, penampilan keduanya belum stabil. Musim ini, mereka juga belum meraih gelar.
Cedera lutut kanan yang menimpa Hendra Setiawan ikut memperlambat proses pengembalian performa terbaik mereka. Terakhir, mereka batal tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2012 di London karena kondisi kesehatan Markis Kido yang mengalami gejala tifus.
”Kini kondisi saya cukup baik. Mudah-mudahan bisa main bagus dan mengeluarkan permainan terbaik kami,” kata Markis.
Pada turnamen Grand Prix Gold di Taiwan, pekan lalu, Markis/Hendra hanya bertahan sampai babak perempat final. Langkah mereka terhenti di hadapan pasangan Korea Selatan, Kim Ki Jung/Shin Baek Choel.
Wakil Indonesia lainnya di nomor ganda putra adalah pasangan pemain pelatnas Bona Septano/Muhammad Ahsan dan Angga Pratama/Ryan Agung Saputra.
Selain mereka, PB PBSI tidak menurunkan pemain-pemain utamanya. Pemain pelatnas yang pekan lalu tampil di Taiwan Terbuka langsung pulang ke Jakarta untuk persiapan turun di ajang Super Series Jepang Terbuka yang berlangsung 20-25 September mendatang.