Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serena Hanya Didenda 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 13/09/2011, 07:04 WIB

NEW YORK, Kompas.com — Serena Williams hanya didenda 2.000 dollar AS atas tuduhan memaki wasit dalam final AS Terbuka menghadapi Samantha Stosur, Sabtu lalu.

Serena dianggap hanya melakukan pelanggaran ringan saat berdebat dengan wasit Eva Asderaki. Petenis AS tersebut merasa tidak puas dengan keputusan Asderaki yang memotong poinnya karena menganggap Serena melakukan kesalahan dengan berteriak saat permainan berlangsung.

Sebelumnya, Serena dikhawatirkan akan terkena hukuman berat mengingat ia masih dalam masa percobaan menyusul hukuman yang dijatuhkan kepadanya saat semifinal AS Terbuka 2009. Saat itu Serena dinyatakan bersalah memaki wasit saat kalah menghadapi Kim Clijsters.

Hukuman denda 2.000 dollar AS dijatuhkan oleh Asosiasi Tenis Amerika (USTA) dan disahkan oleh komisi Grand Slam yang membawahkan AS Terbuka. ”Hukuman ini sesuai dengan kejadian serupa di turnamen Grand Slam,” ungkap USTA.

Serena dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap wasit Asderaki. Ia merasa kesal dengan keputusan wasit yang memotong poinnya karena berteriak ”c’mon!” saat lawannya Samantha Stosur akan membalas pukulannya.

Ia juga sempat menyebut Asderaki berbuat di luar batas. Unggulan 28 ini menolak meminta maaf atas tindakannya. ”Saya hanya mengekspresikan perasaan saya. Setahu saya kita bermain di Amerika,” kata Serena.

Saat AS Terbuka 2009, Serena terkena hukuman denda 82.500 dollar AS dan hukuman percobaan selama dua tahun. Bila dalam masa dua tahun ia melakukan pelanggaran yang dianggap berat, Serena bisa dijatuhi larangan bermain di Grand Slam. Hukuman percobaan tersebut berakhir kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com