Daegu, Jumat -
Kejuaraan Dunia Atletik ke-13 itu memasuki hari ketujuh. Kejuaraan tersebut berlangsung Sabtu (27/8) sampai Minggu (4/9).
Nomor lari estafet 4 x 400 meter putra merupakan nomor puncak pada Jumat (2/9) malam waktu Daegu. Kuartet AS menang dengan waktu 2 menit dan 59,31 detik.
LaShawn Merritt yang menjadi pelari terakhir AS meninggalkan lawan-lawannya pada 100 meter menjelang garis finis.
”Saya berada di urutan ketiga, 100 meter menjelang garis finis. Karena itu, saya berusaha keras untuk menambahkan kecepatan langkah saya,” ungkap Merritt.
”Kecepatan langkah itu saya sebut Virginia Shuffle. Langkah itu pula yang mampu membawa pulang medali emas,” kata
Selain Merritt, kuartet AS terdiri atas Greg Nixon, Bershawn Jackson, dan Angelo Taylor.
Merritt baru mulai berlatih lagi Juli lalu. Sebelumnya, selama 21 bulan, atau 1 tahun 9 bulan, dia menjalani hukuman karena terbukti doping.
Tiga hari lalu, di nomor lari 400 meter putra, Merritt mempersembahkan medali perak. Namun, dia sedikit menyesalkan perubahan susunan jadwal kejuaraan.
”Kami senang dengan kejuaraan yang menggelar nomor lomba berdekatan. Artinya, meraih kemenangan setelah satu nomor dan kembali dapat mempersembahkan medali emas bagi negara kami,” katanya tegas.
Sukses itu membuat tim estafet 4 x 400 meter putra AS tercatat 10 kali tampil sebagai juara di Kejuaraan Dunia Atletik. Mereka juara tahun 1987, 1993, 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, dan 2011. Meskipun meraih medali emas, catatan waktu tim AS belum menyamai rekor nasional AS yang 2 menit dan 54,29 detik.
Bahkan, sedikit tertinggal dari pencapaian terbaik mereka sebelumnya yang 2 menit dan 58,82 detik.
Peraih perak nomor estafet 4 x 400 meter putra adalah Afrika Selatan dengan catatan waktu 2 menit dan 59,87 detik. Kuartet Afsel beranggotakan Shane
Sementara itu, Jamaika finis ketiga dengan waktu 3 menit dan 0,10 detik. Kuartet Jamaika terdiri atas Allodin Fothergill, Jermaine Gonzales, Riker Hylton, dan Leford Green.
Green yang menjadi pelari jangkar di tim Jamaika mengakui, bebannya sangat berat menjadi pelari terakhir.
”Akan tetapi, itulah tugas yang harus saya emban. Kami mempersembahkan medali. Saya menyadari, lawan kami menyusul dari belakang,” katanya.
Selain dari nomor estafet 4 x 400 meter, kontingen AS juga menambah medali emas dari nomor lompat jauh putra. Dwight Phillips meloncat sejauh 8,45 meter pada lompatan ke dua.
Medali perak dan perunggu menjadi milik Mitchell Watt (Australia) dengan pencapaian 8,33 meter dan Ngonidzashe Makusha (Zimbabwe) dengan lompatan sejauh 8,29 meter.
Memasuki hari kedelapan, Sabtu (3/9) ini, berlangsung final sembilan nomor, termasuk nomor lari 200 meter putra. Di nomor ini, pemegang rekor dunia nomor tersebut, Usain Bolt (Jamaika), akan tampil.
Bolt kemungkinan besar akan tampil sebaik mungkin setelah gagal meraih medali di nomor lari 100 meter putra. Dia didiskualifikasi karena mencuri start. Medali emas nomor tersebut jatuh ke rekan senegara Bolt, Yohan Blake, yang menjejak finis dengan catatan waktu 9,92 detik.