Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Juara 4 x 400 Meter Putra

Kompas.com - 03/09/2011, 03:42 WIB

Daegu, Jumat  - Tim estafet 4 x 400 meter putra Amerika Serikat meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik 2011, Jumat (2/9), di Daegu, Korea Selatan.

Kejuaraan Dunia Atletik ke-13 itu memasuki hari ketujuh. Kejuaraan tersebut berlangsung Sabtu (27/8) sampai Minggu (4/9).

Nomor lari estafet 4 x 400 meter putra merupakan nomor puncak pada Jumat (2/9) malam waktu Daegu. Kuartet AS menang dengan waktu 2 menit dan 59,31 detik.

LaShawn Merritt yang menjadi pelari terakhir AS meninggalkan lawan-lawannya pada 100 meter menjelang garis finis.

”Saya berada di urutan ketiga, 100 meter menjelang garis finis. Karena itu, saya berusaha keras untuk menambahkan kecepatan langkah saya,” ungkap Merritt.

”Kecepatan langkah itu saya sebut Virginia Shuffle. Langkah itu pula yang mampu membawa pulang medali emas,” kata Merritt riang.

Selain Merritt, kuartet AS terdiri atas Greg Nixon, Bershawn Jackson, dan Angelo Taylor.

Merritt baru mulai berlatih lagi Juli lalu. Sebelumnya, selama 21 bulan, atau 1 tahun 9 bulan, dia menjalani hukuman karena terbukti doping.

Tiga hari lalu, di nomor lari 400 meter putra, Merritt mempersembahkan medali perak. Namun, dia sedikit menyesalkan perubahan susunan jadwal kejuaraan.

”Kami senang dengan kejuaraan yang menggelar nomor lomba berdekatan. Artinya, meraih kemenangan setelah satu nomor dan kembali dapat mempersembahkan medali emas bagi negara kami,” katanya tegas.

Catatan waktu

Sukses itu membuat tim estafet 4 x 400 meter putra AS tercatat 10 kali tampil sebagai juara di Kejuaraan Dunia Atletik. Mereka juara tahun 1987, 1993, 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, dan 2011. Meskipun meraih medali emas, catatan waktu tim AS belum menyamai rekor nasional AS yang 2 menit dan 54,29 detik.

Bahkan, sedikit tertinggal dari pencapaian terbaik mereka sebelumnya yang 2 menit dan 58,82 detik.

Peraih perak nomor estafet 4 x 400 meter putra adalah Afrika Selatan dengan catatan waktu 2 menit dan 59,87 detik. Kuartet Afsel beranggotakan Shane Victor, Ofentse Mogawane, Willem De Beer, dan LJ Van Zyl.

Sementara itu, Jamaika finis ketiga dengan waktu 3 menit dan 0,10 detik. Kuartet Jamaika terdiri atas Allodin Fothergill, Jermaine Gonzales, Riker Hylton, dan Leford Green.

Green yang menjadi pelari jangkar di tim Jamaika mengakui, bebannya sangat berat menjadi pelari terakhir.

”Akan tetapi, itulah tugas yang harus saya emban. Kami mempersembahkan medali. Saya menyadari, lawan kami menyusul dari belakang,” katanya.

Selain dari nomor estafet 4 x 400 meter, kontingen AS juga menambah medali emas dari nomor lompat jauh putra. Dwight Phillips meloncat sejauh 8,45 meter pada lompatan ke dua.

Medali perak dan perunggu menjadi milik Mitchell Watt (Australia) dengan pencapaian 8,33 meter dan Ngonidzashe Makusha (Zimbabwe) dengan lompatan sejauh 8,29 meter.

Memasuki hari kedelapan, Sabtu (3/9) ini, berlangsung final sembilan nomor, termasuk nomor lari 200 meter putra. Di nomor ini, pemegang rekor dunia nomor tersebut, Usain Bolt (Jamaika), akan tampil.

Bolt kemungkinan besar akan tampil sebaik mungkin setelah gagal meraih medali di nomor lari 100 meter putra. Dia didiskualifikasi karena mencuri start. Medali emas nomor tersebut jatuh ke rekan senegara Bolt, Yohan Blake, yang menjejak finis dengan catatan waktu 9,92 detik. (AP/REUTERS/NIC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com