Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Kisah Tragis Pahlawan Olahraga Indonesia

Kompas.com - 25/08/2011, 12:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah sedih dan memilukan tak pernah berhenti menimpa sejumlah olahragawan di Tanah Air, yang pernah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Kali ini, giliran dua mantan atlet, Wempi Wungau dan Hasan Lobubun, menuturkan nasib tragis mereka ketika sudah pensiun.

Dalam acara penerimaan tali kasih sekaligus buka puasa bersama yang digelar Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI), Rabu (24/8/2011) di Jakarta, mantan binaragawan dan petinju itu berkeluh kesah. Mereka bercerita tentang nasibnya yang sangat memprihatinkan setelah berulang kali mengibarkan bendera Merah Putih di berbagai event bergengsi.

Wempi, yang beberapa kali menjadi juara binaraga di ajang SEA Games sejak 1989 hingga 1997, mengaku dikhianati. Janji-janji muluk yang diterimanya ketika masih menjadi atlet tak pernah terwujud hingga sekarang sehingga dia harus rela jadi penganggur, dan bekerja atas belas kasihan orang-orang tertentu jika mengajaknya sebagai pengawal pribadi.

"Saya pernah dijanjikan untuk kerja, bahkan sudah ikut tes di kantor pemerintah di Gatot Subroto, tetapi tidak pernah dipanggil," ujar Wempi, yang mengatakan janji tersebut diberikan setelah dirinya meraih medali perak Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan.

Karena tak punya pekerjaan tetap, Wempi merasa sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Padahal, hanya demi meraih prestasi, dia sudah menekuni olahraga sejak usia 12 tahun dan rela terlambat menikah. Alhasil, ketika usianya kini sudah 48 tahun, dia masih harus memikirkan tentang nasib anaknya yang paling kecil, yang baru berusia dua bulan.

"Ketika istriku melahirkan putri ketiga dua bulan lalu, saya terpaksa menitipkan KTP di Rumah Sakit Agung Jakarta Selatan karena harus menyediakan uang Rp 8 juta. Padahal, saya tidak punya uang."

"Beruntung, ada teman-teman yang mau membantu, begitu juga dengan saudaraku, sehingga uang itu bisa terkumpul dan saya bisa menebusnya," jelas Wempi, yang 34 tahun menekuni kariernya sebagai atlet nasional.

Namun, cerita tragis Wempi ini sebenarnya sudah dimulai sejak dia menjadi atlet. Sebagai atlet yang mengharumkan nama bangsa, bukannya dia mendapat bonus yang lebih, malah penghasilannya "disunat" oleh oknum di KONI. Ini yang membuatnya sangat pesimistis bahwa nasib atlet Indonesia bisa bagus.

"Waktu meraih medali perak di Asian Games, seharusnya saya mendapat bonus Rp 150 juta. Tetapi, saya hanya mendapat Rp 100 juta dari Bank Mandiri yang merupakan sponsor," terangnya.

"Saat pencairan bonus, orang di Bank Mandiri juga sempat kaget karena saya hanya terima Rp 100 juta, karena mereka tahu seharusnya saya dapat Rp 150 juta. Tapi itulah, mungkin kami atlet ini dianggap bodoh sehingga mereka (oknum di KONI) memotong seenaknya," tambah Wempi, yang mengaku momen paling indah selama menjadi atlet nasional adalah ketika menyabet perak di Busan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com