jakarta, kompas
Setiyono, pemilik katering Adisa yang pemasok makanan bagi tim senam putra, Selasa (23/8), mengatakan, pembayaran tidak lancar sejak Juni 2011.
”Juni, kami menyediakan katering bagi 30 atlet, Juli untuk 24 atlet, Agustus untuk 24 atlet,” kata Setiyono. Jatah makan per atlet Rp 120.000 per hari.
”Bisa dihitung berapa modal yang saya putar untuk menalangi katering atlet,” ujar Setiyono.
Sutiyono mempertanyakan sulitnya menagih uang katering pada Juni 2011. Namun, dia masih berpikir profesional untuk menyiapkan katering bagi atlet SEA Games.
Saat menagih ke PB Persani, dia mendapat jawaban bahwa uang katering tidak bisa cair karena rekening PB Persani diblokir ketua umum lama.
”Saya menemui bagian keuangan Kemenpora, tetapi tidak bisa membantu karena MOU dana itu antara Kemenpora dan PB. Soal penghentian pasokan, saya memberi tahu pelatih,” ujarnya.
Manajer tim senam pelatnas, Yudi Wahyu Utomo, membenarkan kasus itu. Pembekuan rekening terjadi akhir Mei silam dalam krisis organisasi yang berujung pencopotan ketua umum, Suardi, oleh kongres luar biasa (KLB). Suardi dinilai gagal menggerakkan roda organisasi.
Meski formatur bentukan KLB telah memilih ketua umum baru, yaitu Waluyo yang direktur umum Pertamina, rekening belum bisa dibuka. Pasalnya, KONI pusat belum menerbitkan surat pengukuhan karena ketua umum lama belum menyerahkan surat pengunduran diri yang asli.
Ngatino, Kepala Bidang Organisasi KONI Pusat, mengatakan, PB Persani diminta segera menyerahkan dokumen hasil kongres dan surat pengunduran diri ketua umum lama. ”Sampai hari ini belum juga kami terima,” katanya.