KOMPAS.com - NBA musim lalu telah usai. Tapi, kegagalan Miami Heat di final dari Dallas Mavericks masih membekas dalam diri LeBron James, yang sempat optimistis trisula dirinya dengan Dwyane Wade-Chris Bosh bisa memberikan hasil maksimal. Dia mengaku frustrasi.
James mengatakan bahwa mendapatkan gelar juara NBA sudah menjadi obsesi bagi dirinya karena mereka memiliki skuad sangat mumpuni. Sayang, impian itu tak menjadi kenyataan, karena pada Juni lalu gelar juara tersebut direbut oleh Dirk Nowitzki dan kawan-kawan.
Alih-alih merayakan pesta dan dipuja, LeBron dan kawan-kawan justru mendapat cercaan dari para penggemar maupun dari media. Pada intinya mereka menjelek-jelekkan James dan pasukan muda Miami, yang kalah dari pemain veteran Mavs.
Walau demikian, LeBron ingin menampik pemberitaan buruk tersebut. "Untuk keseluruhan musim lalu, kami sudah mencapai target yang ingin digapai. Walau kami tidak mencapai targer utama yaitu juara NBA, tetapi bagi tim yang baru dibentuk dan masuk ke final NBA, saya rasa musim lalu merupakan musim yang baik bagi Heats," ungkapnya. "Saya tidak mengerti bagaimana media membuat opini publik bahwa Heats memiliki musim buruk."
"Semenjak kekalahan tersebut, itu menjadi minggu terburuk yang pernah saya alami. Apalagi, saya benci kalah. Setelah itu, saya tidak berbuat apa-apa," ucapnya kepada Hoopshype.
Walau demikian, hal tersebut adalah normal. Hampir semua pemain bintang NBA lainnya seperti Isiah Thomas, Magic Johnson, Larry Bird, dan Michael Jordan pernah merasakan hal yang LeBron alami sekarang. Itulah yang menyebabkan para pemain bintang di atas menangis setelah berhasil menjadi juara NBA, gelar yang mereka tunggu-tunggu dan diperjuangkan.
Apa yang dialami LeBron tidak jauh berbeda dengan yang dialami legenda NBA, Michael Jordan. Pencetak skor terbanyak di masanya dan selalu ditakuti oleh tim, tapi Jordan di awal-awal tahun NBA-nya tidak pernah mendapat gelar juara. Hampir tiap tahun, ia selalu dikalahkan Isiah Thomas dan Detroit Pistons.
Saat itu, Jordan frustasi sama seperti LeBron sekarang, tapi Jordan membuktikan mental juaranya. Ia bangkit di musim berikut dan membuktikan ia memang pantas menjadi juara. Bagaimanakah dengan Lebron dan Heats? Apakah ia bisa bangkit dan membuktikan mental juaranya? Tentu hal tersebut bisa kita lihat jika lockout NBA berakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.