Jakarta, Kompas -
Datuk Naim Mohammad, Chef de Mission (CDM) Malaysia, seusai pertemuan CDM di Jakarta, Jumat (19/8), mengatakan, tidak ada alasan bagi negaranya untuk tidak memercayai kemampuan Indonesia, yang didukung dana dan sumber daya manusia, menyelesaikan pembangunan arena tepat waktu serta menyelenggarakan SEA Games dengan sukses.
”Indonesia telah beberapa kali menjadi tuan rumah SEA Games. Pemerintah punya dana dan sumber daya yang banyak untuk segera menyelesaikan berbagai pekerjaan, termasuk penyelesaian venue,” katanya.
Hal senada dinyatakan Naw Tawng, CDM Myanmar. Tawng menyatakan, tidak ada keraguan sedikit pun mengenai kemampuan Indonesia menyelenggarakan SEA Games di dua kota, yaitu Palembang dan Jakarta, 11-22 November. Menurut dia, seluruh persiapan sudah berlangsung dengan baik.
Maryamah, Sekretaris Inasoc Sumatera Selatan, menyatakan, semua arena akan selesai pada akhir September. Pelaksanaan test event akan dilaksanakan bulan berikutnya.
Wakil Ketua Inasoc Indra Kartasasmita menjelaskan, ada tujuh masalah yang mengemuka dalam pertemuan tersebut, di antaranya transportasi, visa, karantina hewan, akreditasi online, hingga perizinan masuknya senjata atlet menembak.
Masalah visa, menurut Indra, tidak menjadi masalah bagi negara anggota ASEAN. Pada penyelenggaraan kali ini hanya kontingen Myanmar yang masih memerlukan visa masuk ke Indonesia.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian serius adalah akreditasi online. Indra mengatakan, akreditasi atlet akan menjadi sulit apabila kontingen langsung terbang ke Palembang tanpa
Untuk menyelesaikan hal itu, Indra menyatakan, Inasoc akan mengirimkan akreditasi sejak masing-masing negara mengirimkan daftar nama atlet ke Palembang. Inasoc juga akan mengadakan delegation registration meeting (DRM) pada 25 Oktober hingga dua hari menjelang hari H pelaksanaan SEA Games untuk memastikan proses akreditasi berlangsung lancar.