Jakarta, Kompas
”Kejuaraan dunia digelar agar para atlet Indonesia mendapat sertifikasi untuk ikut di perlombaan cross country di SEA Games. Atlet Indonesia juga diharapkan ada yang lolos ke final kejuaraan equestrian dunia,” kata Irvan Y Gading, Presiden Equestrian Federation of Indonesia (EFI), Senin (15/8), di Jakarta.
Menurut Irvan, Indonesia termasuk dalam zona sembilan menurut pembagian oleh Federasi Equestrian Internasional (FEI). Setiap negara wajib menggelar kejuaraan dunia untuk para atlet nasional di negara masing-masing dengan standar perlombaan dan juri dari FEI.
FEI mengumpulkan nilai dari semua peserta untuk dibandingkan dan dicari pemenangnya. Pemenang per zona akan diadu dalam final kejuaraan equestrian dunia. ”Jadi tidak ada atlet dan kuda dari luar negeri yang datang berbondong-bondong ke Indonesia karena proses karantina dapat memakan waktu empat minggu,” kata Prasetiana Sumiskun, manajer arena tim equestrian Indonesia untuk SEA Games.
Untuk seleksi SEA Games, kata Prasetiana, EFI akan melakukan seleksi di subcabang lompat rintangan dan trilomba (lompat rintangan, tunggang serasi, dan cross country). Di subcabang lompat rintangan akan dipilih lima dari 13 atlet yang ada dan di trilomba juga dipilih lima dari 11 atlet.
EFI tidak menggelar seleksi di subcabang tunggang serasi karena hanya terdapat lima atlet dan semuanya dibutuhkan. EFI menargetkan atletnya merebut dua emas dari nomor tim trilomba dan nomor tim tunggang serasi dari enam emas berkuda yang diperebutkan di SEA Games.