Manajer Lapangan PT Berkat Serasan Mandiri (BSM) Thamrin, Senin (15/8), mengatakan, masa kontrak PT BSM membangun venue sofbol dan bisbol mulai 10 Mei 2011 dan berakhir 9 Agustus 2011. Namun, hingga kontrak berakhir, kedua venue belum selesai.
”Kini, tingkat penyelesaian venue sofbol 65 persen, sedangkan venue bisbol hampir 40 persen,” kata Thamrin.
Karena belum selesai, kontrak proyek pembangunan kedua venue diperpanjang. PT BSM mengajukan perpanjangan kontrak hingga dua bulan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan berapa lama kontrak tersebut diperpanjang.
Menurut Thamrin, salah satu penyebab pembangunan kedua venue molor adalah banyaknya pohon yang harus dipindahkan di lokasi pembangunan kedua venue. Kontraktor harus memindahkan sekitar 350 pohon berbagai ukuran.
Selain itu, dinding panjat tebing bekas Pekan Olahraga Nasional (PON) XIV/2004 yang ada di lokasi harus dibongkar. Proses ini memakan waktu 1,5 bulan.
”Pohon yang ada tidak boleh kami tebang. Kalau ditebang, kami kena denda. Jadi, pohon harus dipindahkan. Proses pemindahan satu pohon memakan waktu empat hari,” ujar Thamrin.
Dampak dari pohon tidak boleh ditebang, pengiriman gravel (kerikil) untuk kedua lapangan menjadi terlambat, menunggu semua pohon dipindahkan. Kini baru lapangan sofbol yang selesai dibangun. Sementara pengerjaan lapangan bisbol hingga kemarin masih berlangsung.
”Dalam dua hari ini, empat truk gravel didatangkan dari Plered, Purwakarta, Jawa Barat. Untuk menuntaskan lapangan bisbol, kami membutuhkan 8-10 truk gravel lagi,” kata Thamrin.