Pebalap MTB Pertajam Teknik

bogor, kompas - Memasuki masa prakompetisi, pebalap sepeda disiplin Mountain Bike Down Hill (MTB DH), terus mempertajam penguasaan teknik. Sudah dua pekan ini, enam pebalap MTB DH berlatih di trek downhill di Sebek, Gunung Pancar, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Zaenul Siswanto, pelatih DH putri di sela-sela mendampingi latihan enam pebalap MTB DH, Sabtu (6/8), mengatakan, selama ini, para pebalap lebih banyak melatih ketahanan fisik, daya tahan, kecepatan, kelincahan, hingga pedalling di trek biasa.

Di trek yang bakal menjadi arena lomba nomor downhill di SEA Games XXVI/2011, enam pebalap nomor DH mempertajam penguasaan teknik melalui pengenalan terhadap rute dan rintangan-rintangan. Hal itu menjadi salah satu keuntungan pebalap sepeda gunung Indonesia sebagai tuan rumah sehingga bisa memiliki waktu untuk mengenali lebih dulu trek yang akan dipakai.

Melalui cara itu, setiap pebalap tidak langsung menyusuri seluruh trek menurun sepanjang 1,8 kilometer itu. Mereka mengenali rute dengan cara menyusuri setengah panjang trek dan mengulang-ulangnya hingga setiap pebalap mencoba trek sebanyak sembilan-12 kali. ”Di sini teknik handling dan pedalling dibutuhkan. Banyak halangan tergelar di sepanjang rute,” ujar Zaenul.

Oki Raspati, pelatih DH putra mengatakan, dari sesi awal latihan setengah trek itu, pebalap DH Popo Ario Sejati mencatatkan waktu satu menit. Dua pebalap sepeda gunung putra lainnya (Pornomo dan Avos Wildan) juga mencatatkan waktu mendekati waktu Popo.

Sementara Riesa Suseanty mencatatkan waktu satu menit 08 detik. Catatan waktu itu juga ditempel dua pebalap sepeda gunung putri lainnya. ”Catatan waktu ini mengalami peningkatan dari minggu lalu. Ini menjadi dasar pemantauan dan pelatihan,” ujar Oki.

Oki melanjutkan, trek DH di Sebek tersebut sudah pernah dijajal oleh tim Malaysia dan Singapura. Meskipun demikian, Oki optimistis atlet pelatnas mampu menjadi juara walaupun lawan sudah mengenal jalur yang akan dipakai dalam SEA Games.

”Kalau atlet kita lebih kencang dari lawan, pasti kita yang menang. Kita yakin saja dengan kemampuan para atlet,” kata Oki.

Oki mengungkapkan, meskipun DH termasuk cabang terukur, tetapi kecepatan setiap atlet tidak bisa dibuat patokan. ”Kecepatan setiap atlet tergantung pada kondisi medan dan kemampuan masing-masing atlet,” ujarnya. (WAD/HLN)