Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Rachman Merasa "Dirampok"

Kompas.com - 31/07/2011, 22:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer petinju Muhammad Rachman, Erik Purna Irawan, akan mengupayakan tarung ulang atas partai M Rachman melawan Pornsawan Porpramook yang berakhir kontroversial pada Sabtu (30/7/2011).      

"Kami akan mengupayakan untuk meminta dilakukan pertarungan ulang M Rachman dan Porpramook yang berakhir kontroversial itu," ujar Erik Purna Irawan ketika dihubungi, Minggu.   

Menurut dia, upaya itu dilakukan setelah pihaknya mengadakan pertemuan dengan supervisi pertarungan itu, Yap Sup Shim, yang merupakan Presiden PABA, beserta Ketua Umum KTI Pusat Anthon Sihombing di Jakarta pada Minggu.     

Erik mengatakan, Yap Sup Shim akan melakukan lobi dengan WBA agar pertarungan ulang itu dapat dilaksanakan kembali di Jakarta.  

Selain lobi melalui PABA, katanya, pihaknya juga akan mendatangi markas WBA di Panama dalam waktu dekat guna menanyakan penilaian juri yang dinilai sangat bertentangan dengan hasil tarung yang sesungguhnya.      

"Sudah ada pengakuan dari salah satu juri asal Jepang, Takeshi, yang dijanjikan akan diberikan kamera oleh kubu Thailand. Ini bisa menjadi salah satu bukti adanya upaya penyuapan," kata Erik lagi.      

M Rachman, mantan juara kelas terbang mini versi WBA dan IBF, merasa dirugikan atas keputusan juri yang memberikan angka kontroversial pada laga M Rachman melawan petinju asal Thailand yang dilangsungkan di Studio Indosiar itu pada Sabtu malam. "Gelar saya dirampok oleh wasit," tutur M Rachman dengan nada kesal seusai pertandingan tersebut.      

Menurut dia, semua orang dapat melihat selama pertarungan berlangsung banyak pukulan bersih yang dilepaskan ke arah lawan. Namun, ketika keputusan dewan juri dibacakan, hasilnya sangat diluar dugaan. "Jelas ini kontroversial, dan saya akan melakukan protes ke WBA untuk digelar pertarungan ulang," tutur M Rachman ketika itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com