Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hastuti: Ketua SOIna Selanjutnya Harus Punya Hati

Kompas.com - 23/07/2011, 20:09 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Ketua umum Special Olympics Indonesia (SOIna) periode 2006-2011, Pudji Hastuti, mengatakan bahwa selama lima tahun masa kepemimpinannya, banyak kisah inspiratif yang didapat dari pengalaman membina para penyandang tunagrahita. Oleh karena itu lah Hastuti menggambarkan pengalamannya menjabat ketua umum sebagai, "Luar biasa menarik."

Hastuti mengatakan bahwa seluruh pengurus yang telah bekerja bersamanya selama ini telah berjuang dengan penuh komitmen dan benar-benar melakukannya dari hati. Oleh karena itu rasa suka dan duka sukses mereka lewati bersama, sampai puncaknya pada 20 Juni - 4 Juli lalu, 46 atlet yang dibina SOIna sukses meraih 15 emas, 13 perak dan 11 perunggu saat berlaga di Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2011 di Athena, Yunani.

Prestasi itu jauh melebih peraihan sebelumnya di SOWSG 2007 Shanghai, China, saat mereka sukses merebut 9 emas, 9 perak dan 4 perunggu. Hasil luar biasa itu, bukan lah hasil kerja tim dalam satu malam saja, tapi merupakan akumulasi kerja keras para pengurus selama bertahun-tahun lamanya. Banyak orang tidak mengetahui bahwa sebenarnya ada begitu banyak tantangan dan tekanan yang dihadapi para pengurus SOIna selama ini.

"Sebenarnya hal ini klasik ya. Kalau kita ada program yang telah disusun, dananya susah, dukungannya tidak ada. Tapi, ketika anak-anak ini berhasil sukses, itu luar biasa, terbayar semua lelah kita," kata Hastuti.

"Sekarang, setelah anak-anak ini berprestasi mengharumkan nama bangsa dan negara, lalu ke depannya bagaimana?"

"Maksud saya, bagaimana agar kiprah mereka nantinya bisa mandiri secara sosial ekonomi, tidak bergantung lagi pada keluarga. Karena anak-anak ini tidak bisa menyuarakan aspirasi mereka. Mereka ini adalah anak-anak yang IQ-nya di bawah 70. Kita yang harus menyuarakan aspirasinya."

"Mereka tidak bisa bersaing di open-employment. Karena itu kita memerlukan suatu shelter workshop, bengkel kerja yang terlindungi atau kelompok-kelompok usaha bersama biar mereka bisa bekerja tapi tidak tersaingi (kelompok non-tunagrahita). Itu menjadi tugas bagi pengurus periode selanjutnya, di samping kita juga harus mempersiapkan atlet untuk olimpiade berikutnya."

Persiapan untuk olimpiade selanjutnya memang harus dilakukan dengan serius. Hal itu karena para atlet penyandang tunagrahita itu hanya memiliki satu kali kesempatan dalam hidupnya untuk mengikuti olimpiade, agar atlet lainnya bisa mendapat kesempatan yang serupa. Selain itu, bila tahun ini ada 46 atlet yang dikirim ke Athena, bisa saja di kesempatan berikutnya jumlah atlet yang dikirim berjumlah dua kali lipat lebih banyak. Hal itu karena SOIna ingin menambah jumlah cabang olahraga yang diikuti dari tujuh menjadi sembilan cabang pada olimpiade berikutnya.

"Kami juga sudah menyampaikan usulan pada Presiden, 'Bisa engga sih kami bermimpi untuk dibuatkan satu national sport training center untuk tunagrahita?' Kalau hal itu bisa terwujud, kita engga usah repot-repot lagi minjam tempat di sana-sini dengan waktu latihan yang terbatas."

Bila impian untuk membangun pusat pelatihan itu terwujud, niscaya para atlet tunagrahita dapat berprestasi lebih baik lagi ke depannya. Lalu diharapkan, paradigma masyarakat umum yang sering meremehkan dan memandang rendah mereka dapat terhapuskan. Saat ini pun SOIna telah berusaha untuk menggeser paradigma tersebut.

"Makanya dalam struktur kepengurusan, kami punya koordinator keluarga. Koordinator keluarga itu tugasnya menjaring para orang tua dari penyandang tunagrahita untuk diberikan pemahaman mengenai tunagrahita. Harapannya, agar mereka bisa memotivasi keluarga-keluarga lain yang memiliki anak tunagrahita, sehingga tidak malu akan kenyataan itu."

Hastuti pun mengatakan bahwa SOIna tidak menjanjikan apa-apa bagi para pengurusnya, kecuali kepuasan batin. Oleh karena itu, orang yang terpilih sebagai ketua umum SOIna periode selanjutnya harus bisa menjalani tugas dengan penuh komitmen, dedikasi, pengabdian dan hati nurani. "Ketua selanjutnya harus bisa menjalankan tugasnya dengan hati," pungkas Hastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com