Ganti Kepengurusan, SOIna Berusaha Pertahankan Prestasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Musyawarah Nasional IV Special Olympics Indonesia Tahun 2011 telah resmi dibuka Deputi III Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, James Tangkudung, di Hotel Acacia, Jakarta, Sabtu (23/7/2011). Tujuan utama diadakannya Munas ini adalah mengevaluasi kinerja pengurus pusat SOIna 2006-2011 serta memilih dan menetapkan pengurus pusat SOIna periode selanjutnya, 2011-2015.

Acara dimulai dengan laporan pertanggungjawaban dari Sekjen Special Olympics Indonesia (Soina) Jack Ospara. Ia mengatakan, tujuan diadakan Munas ini adalah meningkatkan konsolidasi organisasi dan program guna mewujudkan atlet dan pelatih SOIna yang berkualitas    

Setelah itu, Ketua Umum Pudji Hastuti memberikan sambutannya kepada para peserta Munas. Ia mengatakan, pemerintah sudah cukup mendukung program-program yang diadakan oleh SOIna dan mengharapkan agar hal itu terus berlanjut. Ia juga berharap agar Munas kali ini mencermati dan mengantisipasi tantangan di depan serta tuntutan dari masyarakat, utamanya dalam menyongsong Special Olympics World Summer Games XIV tahun 2015 nanti.

Selain itu, tentu saja kepengurusan yang akan datang diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya agar bisa menjaga kesinambungan prestasi yang didapat periode sebelumnya. "Kepengurusan yang akan datang semoga lebih profesional dan solid, tidak hanya di pusat, tetapi juga di daerah," tutur Hastuti.

Setelah Hastuti memberi sambutan, giliran Tangkudung yang memberikan pengarahan dan membuka acara sebagai perwakilan dari Menpora. Ia mengatakan, "Program-program yang diadakan oleh SOIna termasuk dalam UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memfasilitasinya."

Pada Special Olympics World Summer Games XIII yang diadakan di Athena, Yunani, 20 Juni-4 Juli 2011 lalu, SOIna mengirimkan 46 atlet yang bertanding di tujuh cabang berbeda. Hasilnya, mereka sukses besar dengan meraih 15 emas, 13 perak, dan 11 perunggu. Prestasi yang diraih para atlet tunagrahita Indonesia ini diharapkan dapat mengubah paradigma banyak orang yang sering meremehkan dan memandang rendah mereka.