Jakarta, Kompas -
Kepala Stasiun Bogor Rochman menuturkan, gangguan sinyal itu menyebabkan antrean kereta rel listrik (KRL) dari Jakarta menuju Bogor dan terlambat masuk stasiun. Padahal, KRL akan digunakan untuk perjalanan lanjutan Bogor-Jakarta. Berdasarkan data Stasiun Bogor, keterlambatan terjadi bervariasi hingga satu jam.
”Saya beli tiket commuter line untuk keberangkatan pukul 06.20, tetapi keretanya terlambat. Akhirnya baru bisa naik KRL tujuan Tanah Abang pukul 08.15,” ujar Saudale (28), salah seorang penumpang.
Hal itu merugikan dirinya
Pada kesempatan terpisah,
”Nantinya, tarif harus ditetapkan setelah ada penghitungan ulang tarif, kecuali bila ada beban-beban biaya yang dialihkan ke regulator. Kalau tidak ada pengalihan beban ke regulator, kami sulit melakukan peningkatan pelayanan atau pengadaan armada baru,” tutur Hendri.
Sementara itu, Kepala Daerah Operasi I PT KAI Purnomo Radiq mengatakan, penghitungan untung-rugi operasional kereta dengan tarif berlaku saat ini baru bisa dilakukan setelah berjalan sekitar satu tahun.