Whangarei, Kompas -
Dia gagal memenuhi ambisinya menjadi pemenang Piala
”Saya juara dua untuk Piala Pasifik 2011,” ujar Rifat pada acara penutupan reli di Quayside Town Basin, Whangarei, Selandia Baru.
Sesuai ketentuan panitia, meski kejuaraan utamanya adalah APRC Seri IV Selandia Baru, setiap pereli boleh mendaftarkan diri dan mengambil poin untuk salah satu atau beberapa kejuaraan reli yang berlangsung bersamaan dengan APRC Seri IV. Di antaranya, kejuaraan reli Piala Pasifik dan kejuaraan reli Selandia Baru 2011. Di seri ini, Rifat mengikuti seri APRC dan mendaftar untuk mengambil poin di Piala Pasifik.
Di APRC Seri IV, Piala Pasifik 2011 menjadi seri terakhir setelah tiga kejuaraan sebelumnya di Australia dan Kaledonia Baru. Dari dua kejuaraan reli Piala
Rifat berharap, seri terakhir Piala Pasifik di Selandia Baru menambah koleksi poinnya sehingga ia dapat mempertahankan posisi pemuncak. Namun, kejadian mobilnya terbalik saat membalap di kilometer 21,5 lepas start di SS II Bull 1 membuyarkan impiannya. Piala Pasifik 2011 lepas dari tangannya.
”Total nilai kami 57 poin, di posisi kedua,” ujar Rifat.
Piala Pasifik 2011 menjadi milik Chris Atkinson (Proton Motorsports), yang semula di posisi dua dengan 39 poin menjadi pemuncak klasemen Piala Pasifik 2011 dengan 78 poin.
Untuk kejuaraan reli APRC Seri IV Selandia Baru, Chris Atkinson menjadi pemuncak klasemen sementara. Ia menyelesaikan 16 SS sejauh 301,9 kilometer itu dalam waktu 3 jam 1 menit 26,9 detik. Alister McRae, rekan setim Atkinson, di posisi dua dengan waktu total 3 jam 5 menit 22,1 detik. ”Fantastis rasanya menang. Saya bekerja keras di dua hari ini,” ujar Atkinson.
McRae mengatakan, meski ada masalah dengan mesin, dia senang bisa meraih posisi dua di klasemen umum APRC. Gaurav Gill yang di tiga seri APRC sebelumnya (Malaysia, Australia, Kaledonia Baru) di peringkat dua, gagal menyelesaikan balapan di seri IV ini karena mobilnya mogok di SS 12.