Jakarta, Kompas -
”Jumlah pemain ini sesuai kuota maksimal yang diminta PBSI. Kami harap pemain kami bisa kembali berprestasi,” kata Ketua Umum PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin di sela-sela pemberian bonus sebesar Rp 40 juta kepada pasangan Lukhi/Ririn, di Jakarta, Kamis (14/7).
Menilai soal peluang, Yoppy menyebut, potensi terbesar tetap dari sektor ganda, terutama ganda putra dan ganda campuran. ”Untuk sektor tunggal, persaingannya lebih ketat dan kemampuan pemain kita memang masih sedikit di bawah pemain negara lain, seperti China atau bahkan Malaysia dan Thailand,” kata Yoppy.
Seperti di kejuaraan Asia di India, PBSI akan menyaring pemain dari beberapa klub. Pemain yang dianggap punya potensi kemudian dilatih secara intensif di pelatnas Cipayung.
Pelatih PB Djarum Sigit Budiarto menilai, pola perekrutan untuk pengiriman pemain ke kejuaraan dunia yang dilakukan PBSI cukup bagus. Pola ini dinilai bisa merangsang kompetisi antarklub.
Namun, Sigit berharap, pola ini sebaiknya tidak dilakukan secara mendadak, tetapi lebih direncanakan dengan jangka waktu yang lebih panjang sehingga persiapan pemain lebih matang.
”Dengan berlatih di pelatnas, berarti akan ada teman berlatih yang lebih banyak dan berkualitas. Ini bagus untuk persiapan mereka,” kata Sigit.
Pasangan Lukhi dan Ririn sendiri sebenarnya pemain yang baru dipasangkan. Di klub Djarum, Lukhi dan Ririn sebelumnya tidak difokuskan bermain di nomor ganda campuran.
Dengan menjadi juara di Asia, ke depan, pasangan ini, kata Sigit, akan dipermanenkan. ”Kami akan pertahankan dan kemampuan mereka akan kami tingkatkan,” ujar Sigit.
Dari turnamen Grand Prix Gold Amerika Serikat Terbuka, langkah pemain tunggal putra Taufik Hidayat masih belum terbendung untuk sampai di babak perempat final.
Taufik, yang di babak ketiga sukses mengalahkan pemain India, Chetan Anand, 21-16, 2-17, selanjutnya menghadapi pemain Jerman, Marc Zwiebler.
Jika lolos dari hadangan Zwiebler, Taufik yang diunggulkan di tempat pertama akan menghadapi pemenang pertandingan antara pemain Vietnam, Nguyen Tien Minh, dan pemain China, Bao Chunlai.
Taufik merupakan juara bertahan di turnamen ini. Dia juga menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia karena PBSI tidak mengirim satu pemain pun di turnamen ini.
Persaingan di tunggal putri diramaikan beberapa pemain 10 besar dunia, seperti Li Xuerui dari China, Tine Baun dari Denmark, Cheng Shao Chieh dari Taiwan, dan pemain kuda hitam Ratchanok Inthanon dari Thailand. Kejutan sudah terjadi dengan tumbangnya Tine di babak pertama.