KOMPAS.com — Ketegangan antara Dani Pedrosa dan Marco Simoncelli terlihat jelas dan mencapai puncaknya ketika mereka bertemu di Mugello akhir pekan lalu. Dalam kesempatan tersebut, kedua pebalap ini untuk pertama kalinya langsung berhadapan setelah insiden kontroversial di Le Mans, Perancis, 15 Mei lalu.
Dalam lomba di GP Perancis itu, Simoncelli tampil sangat agresif. Ketika akan menikung ke kiri, pebalap Gresini Honda ini menyalip Pedrosa dari sisi luar sehingga tabrakan tak bisa dihindarkan. Pedrosa menyenggol bagian belakang motor Simoncelli sehingga dia jatuh dan patah tulang selangka kanan.
Akibat cedera tersebut, Pedrosa harus absen tiga seri. Pebalap Repsol Honda tersebut baru kembali lagi akhir pekan lalu di GP Italia, dan dia untuk pertama kalinya bertemu "Super Sic".
Nah, pada momen inilah Pedrosa terlihat sangat marah kepada si jabrik asal Italia tersebut. Menjelang jumpa pers pra-event, Pedrosa dan Simoncelli duduk bersebelahan tetapi tak ada komunikasi. Bahkan, Pedrosa menolak untuk bersalaman dengan Simoncelli, yang tampaknya ingin berdamai.
"Dia tak memiliki apa pun di kepalanya, kecuali rambut," itulah salah satu komentar Pedrosa ketika berbicara tentang Simoncelli.
Usai momen tersebut, rekaman video pun muncul dan memperlihatkan bagaimana penolakan Pedrosa terhadap niat baik Simoncelli. Meskipun "Super Sic" sudah menyodorkan tangan, Pedrosa menolak untuk menyambutnya. Kejadian ini disaksikan oleh rekan setim Pedrosa, Casey Stoner, serta pemenang GP Belanda dari tim Yamaha, Ben Spies.
Tentang kejadian tersebut, Stoner dan Spies ikut memberikan komentar. Kepada MCN, Stoner, juara dunia 2007, mengatakan, "Saya pikir alasan Dani menolak jabat tangan adalah karena Marco menolak untuk meyakinkan bahwa dia telah melakukan sesuatu yang salah. Saya pikir, jika Marco mengakui bahwa dia telah melakukan sesuatu yang salah, Dani akan menerimanya. Tetapi dengan Marco mengatakan bahwa itu bukan salahnya, saya benar-benar memahami reaksi Dani."
Hal senada juga diungkapkan Spies. "Saya bisa mengerti semua reaksi setelah apa yang terjadi di Le Mans. Hal yang akan saya katakan tentang Simoncelli adalah, dia membalap terlalu keras. Saya pikir dia tahu kesalahan yang dibuatnya dan dia sudah dikritik karena hal tersebut. Jadi saya bisa mengerti mengapa Dani marah."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.