Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura dan Tantangan Asnawir

Kompas.com - 07/07/2011, 03:54 WIB

Enam tahun lalu, 29-31 Juli 2005, tim dayung Indonesia tampil perkasa di Singapura dengan menyabet 11 emas dan 3 perak di Singapore National Canoeing Championship. Hasilnya fantastis karena tuan rumah yang menjadi runner up hanya meraih 1 emas, disusul Thailand di posisi ketiga.

Enam dari 11 emas itu berasal dari nomor kayak single (K1), kayak double (K2), dan kayak four (K4) baik putra maupun putri pada jarak 1.000 meter. Lima emas lainnya diperoleh dari masing-masing nomor tersebut pada jarak 500 meter.

Pada 17-20 Desember 2005, tim canoeing Indonesia juga tampil impresif di Kejuaraan Canoeing Asia di Kuala Lumpur. Dengan 12 atlet, tim Merah Putih meraih 1 perak dan 2 perunggu, membuat Indonesia menempati urutan kesembilan dari 24 negara peserta, tetapi terbaik di level Asia Tenggara.

Kazakhstan tampil sebagai juara umum, disusul Uzbekistan, China, Iran, Jepang, dan Korea Selatan. Secara keseluruhan, Indonesia lebih baik dibandingkan peserta dari Asia Tenggara. Vietnam dan Singapura meraih perunggu, sementara tuan rumah Malaysia tak meraih medali satu pun.

Dominasi Indonesia di cabang dayung Asean, khususnya nomor canoeing, berlanjut dengan Thailand dan Vietnam sebagai pesaing utama. Namun, perlahan, Singapura mengejar tim-tim mapan kawasan ini.

Hasilnya, Singapura menjadi kekuatan baru Asia Tenggara. Hasil Kejuaraan Canoeing Asia Tenggara di Situ Cipule, Ciampel, Karawang, Jawa Barat, 24-26 Juni, melukiskan kekuatan Singapura yang menjadi juara umum senior dengan 6 emas, 2 perak, 2 perunggu.

Hasil itu di luar perkiraan Indonesia. Singapura bahkan mencuri emas nomor putri yang sebelumnya diharapkan menyumbang emas bagi Indonesia, seperti K2 dan K4 baik 500 meter maupun 200 meter. Bersama Thailand dan Vietnam, Singapura juga berbagi emas di nomor-nomor yunior yang mempertandingkan 12 nomor.

Tantangan Asnawir

Satu dari empat emas Indonesia di kejuaraan itu diraih Asnawir, atlet canoeing senior, 38 tahun. Bersama pasangan barunya, Marjuki, Asnawir menjadi yang tercepat di nomor canadian double (C2) 200 meter. Hasil itu melanjutkan kejayaan Asnawir sejak kiprahnya 1993.

”Ayo Pak Nawir, ayo... Pak Nawir bisaa! Makin tua makin jaya,” teriak penyemangat anggota tim dayung Indonesia di luar lintasan Situ Cipule saat Asnawir berlaga. Kalimat itu yang ironis dengan raihan tim yunior Indonesia yang tanpa medali emas di kejuaraan ini.

Bagi Asnawir, hasil itu menggembirakan. Namun, dia sangat berharap emas diraih atlet muda Indonesia. ”Saya ingin ada pengganti yang lebih hebat dari saya. Tetapi, dayung tak bisa diserahkan begitu saja. Atlet muda harus bersaing dan berjuang menjadi tercepat dan mengalahkan saya di lintasan terlebih dulu,” kata Asnawir menantang.

Indonesia tak hanya menghadapi tantangan di kelas senior pada SEA Games 2011, tapi juga kelas yunior karena menyangkut masa depan cabang dayung yang selama ini lumbung medali. ”Hasil ini pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” kata Suryadi, pelatih canoeing Indonesia.

Menurut Ketua PB PODSI, Achmad Sutjipto, Singapura memberi pelajaran bahwa pembinaan harus terukur dan didukung iptek. (Mukhamad Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs West Ham, Pesan Singkat Guardiola demi Gelar Juara

Man City Vs West Ham, Pesan Singkat Guardiola demi Gelar Juara

Liga Inggris
Arema FC Pilih Apparel Baru demi 'Mengaum' di Liga 1 Musim Depan

Arema FC Pilih Apparel Baru demi "Mengaum" di Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
3 Fakta Laga Borneo FC vs Madura United, Masih Ada Kesempatan untuk Pesut Etam

3 Fakta Laga Borneo FC vs Madura United, Masih Ada Kesempatan untuk Pesut Etam

Liga Indonesia
Link Live Streaming Borneo FC VS Madura United, Kickoff 19.00 WIB

Link Live Streaming Borneo FC VS Madura United, Kickoff 19.00 WIB

Liga Indonesia
Hasil Final Thailand Open 2024, Ana/Tiwi Runner-up

Hasil Final Thailand Open 2024, Ana/Tiwi Runner-up

Badminton
Cristiano Ronaldo Prediksi Arsenal Tidak akan Juara Premier League Musim Ini

Cristiano Ronaldo Prediksi Arsenal Tidak akan Juara Premier League Musim Ini

Liga Inggris
Maarten Pes Menggila Kontra Rival, Tujuh Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Pes Menggila Kontra Rival, Tujuh Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Borneo FC vs Madura United, Jawaban Pelatih Persib Soal Lawan di Final

Borneo FC vs Madura United, Jawaban Pelatih Persib Soal Lawan di Final

Liga Indonesia
Borneo FC vs Madura United, Strategi Spesial Huistra dan Persiapan Penalti

Borneo FC vs Madura United, Strategi Spesial Huistra dan Persiapan Penalti

Liga Indonesia
Oxford United Milik Erick Thohir dan Andindya Bakrie Naik ke Divisi Championship

Oxford United Milik Erick Thohir dan Andindya Bakrie Naik ke Divisi Championship

Liga Inggris
Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

Bundesliga
Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Liga Indonesia
Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan 'Bench' Bali United

Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan "Bench" Bali United

Liga Indonesia
Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Liga Spanyol
Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com