JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan informasi soal aliran dana dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin ke petinggi Polri. Johan mengatakan, jika ditemukan informasi terkait hal tersebut, KPK siap menelusurinya.
"Bukan masalah berani atau tidak (berani menelusuri). Tapi apakah data itu ada atau tidak. Kalau ada, ya kita telusuri dari mana," kata Johan di gedung KPK Jakarta.
Pemberitaan sebelumnya menyebutkan terdapat aliran uang dari Nazaruddin ke Kepala Badan Reseres Kriminal Mabes Polri, Komjen (Pol) Ito Sumardi senilai 50.000 dollar AS. Informasi tersebut merupakan hasil penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK di kantor Nazaruddin di Tower Permai, Mampang Prapatan, Jakarta.
Temuan penggeledahan tersebut memuat pengeluaran dalam rupiah dan dollar serta nama-nama penerimanya. Ada pula bukti kuitansi dua kali pengeluaran uang untuk Bareskrim Mabes Polri masing-masing senilai 75.000 dollar AS dan 25.000 dollar AS.
Menurut Johan, dia belum mengetahui perilah indikasi aliran dana Nazaruddin yang mengalir ke Ito dan ke Bareskrim itu. "Sampai hari ini informasi itu belum ada. Paling tidak ke sana. Proses penggeledahan itu ada di penyidik. Kita belum dapat informasi mengenai data itu," ujar Johan.
Secara terpisah, Ito Sumardi membantah pemberitaan soal aliran dana yang mengalir ke dirinya itu. "Demi Allah saya tidak pernah jual beli kasus. Saya punya harga diri. Biarlah waktu yang buktikan. Untuk kasus ini, terus terang sangat memukul saya karena ini kedua kalinya. Dulu pada Gayus saya disebut terima dari Gayus, tetapi akhirnya tidak bisa dibuktikan," kata Ito.
Meskipun demikian, Ito mengaku siap jika diperiksa terkait informasi aliran dana tersebut. Hanya saja, dia meminta agar diperiksa di internal Polri terlebih dahulu. "Saya siap diperiksa di internal dulu," ucapnya. Ito juga bersedia Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri harta-hartanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.