Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadal Berjanji untuk Membalas Djokovic

Kompas.com - 04/07/2011, 11:58 WIB

LONDON, Kompas.com - Rafael Nadal harus mengakui kehebatan Novak Djokovic, yang mengalahkannya di final Wimbledon, Minggu (3/7/11). Meskipun demikian, Nadal mengaku siap bangkit dan akan menjadi orang pertama yang siap melibas rivalnya dari Serbia tersebut.

Menurut Nadal, yang kini tergeser ke peringkat dua dunia, Djokovic takkan bisa terus meraih kemenangan. Jadi, di saat dia mulai goyah, Nadal berjanji akan mengambil kesempatan untuk kembali mengalahkannya.

Di partai final grand slam lapangan rumput tersebut, Djokovic tampil sangat impresif. Pemain yang kini sudah mengoleksi tiga gelar grand slam (termasuk dua gelar Australia Terbuka) tersebut membuat Nadal sangat kesulitan untuk mengimbanginya, sehingga menang 6-4, 6-1, 1-6, 6-3. Ini adalah gelar pertama Djokovic di All England Club, sekaligus menghentikan 20 kemenangan tanpa henti si kidal asal Spanyol tersebut di Wimbledon.

Hasil ini membuat rekor kemenangan Djokovic terus bertambah. Sejak membawa Serbia untuk pertama kalinya juara Piala Davis pada Desember tahun lalu, pemain berusia 24 tahun tersebut meraih 50 kemenangan dari 51 pertandingan yang dilakoninya. Satu-satunya kekalahan yang dialaminya adalah saat menyerah dari Roger Federer di semifinal Perancis Terbuka dua bulan lalu.

Meskipun akhirnya harus mengakui kehebatan Djokovic, yang untuk kelima kalinya mengalahkan dia di sebuah partai final selama 2011, Nadal berjanji untuk segera bangkit. Juara Wimbledon 2008 dan 2010 tersebut bertekad untuk kembali ke puncak penampilannya.

"Pengalamanku mengatakan bahwa level ini tidak selalu bertahan," ujar Nadal, peraih 10 gelar grand slam.

"Mungkin level Novak hari ini tidak selamanya bertahan. Saya akan berada di sini untuk terus bertarung, menunggu kesempatanku untuk mengalahkannya di lain waktu."

Nadal juga tak terlalu menyesali kegagalannya untuk mempertahankan gelar dan meraih kemenangan di final ke-13 sebuah grand slam. Menurutnya, saat ini dia hanya berpikir untuk bisa bangkit dan menunggu kesempatan membalas kekalahan tersebut.

"Permainan ini mudah, sehingga berpikir mengenai banyak hal merupakan sebuah kesalahan. Janganlah berpikir tentang bermain baik, bagaimana anda tidak bermain dengan baik," ujar Nadal, yang masih unggul 16-12 dalam rekor pertemuan dengan Djokovic.

"Memang benar, kita bisa menganalisa bahwa permainanku tidak mengganggunya. Kami harus menemukan cara supaya lain waktu saya bisa mengganggunya. Saya pernah melakukannya di masa lalu. Dia sedang dalam momen terbaik di kariernya. Itu benar," ujar Nadal, yang memutuskan untuk mundur dari tim Piala Davis Spanyol, yang akan bertemu Amerika Serikat di Texas pada pekan depan di babak perempat final.

"Saya termasuk salah satu pemain yang sedang dalam momen terbaik di karierku. Tapi masih belum cukup untuk mengalahkannya. Saya harus bermain lebih panjang. Saya harus bermain lebih agresif. Saya harus mengurangi kesalahan."

Nadal juga berbicara tentang dua kegagalan pekan ini, yaitu tak mampu mempertahankan gelar Wimbledon dan kehilangan posisi nomor satu dunia, di mana dia dan Federer selalu memonopoli sejak 2004. Menurutnya, tak ada yang harus dibuktikan tentang kemampuannya, karena keberhasilan merengkuh enam gelar Perancis Terbuka, sehingga menyamai rekor petenis legendaris Swedia, Bjorg Borg, sudah memberikan jawaban bahwa tak ada yang salah dengan permainannya saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com