Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hermanto Cetak Rekor

Kompas.com - 02/07/2011, 04:00 WIB

Jakarta, Kompas - Atlet asal Jawa Timur, Hermanto, memecahkan rekor nasional di final nomor lempar cakram pada Kejuaraan Nasional Atletik 2011 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (1/7). Hermanto (24) melempar sejauh 52,95 meter dan merebut medali emas.

Rekor nasional lempar cakram sebelumnya atas nama Ismail Sroyer yang tercipta pada Kejuaraan Atletik Indonesia Terbuka 1997, yakni 49,86 meter.

Hermanto, atlet pelatnas SEA Games XXVI/2011, mengatakan, dia maju pesat sejak bergabung dengan pelatnas di Jakarta bersama pelatih Lyudmila Lisovskaya (Rusia).

Hermanto membuat pencapaian terbaik pada kejurnas 2010 dengan lemparan sejauh 48,17 meter. Penampilan Hermanto agak menurun dalam Kejuaraan Atletik Taiwan Open 2011 dengan lemparan sejauh 47,30 meter. Hermanto mengakui, saat di Taiwan Open, dia belum menguasai teknik dengan benar.

Menurut Hermanto, pelempar cakram harus memaksimalkan tiga faktor penting, yakni kecepatan, tenaga, dan teknik untuk menghasilkan lemparan terbaik.

”Lyudmila sangat jeli dan menguasai teknik lempar cakram. Pelatih tahu setiap kesalahan yang diperbuat atlet,” kata Hermanto. Perihal SEA Games, Hermanto belum mengetahui kemampuan lawan-lawannya.

Pelari jarak jauh Agus Prayogo meraih emas nomor lari 10.000 meter putra dengan catatan waktu 31 menit 2 detik. Catatan waktu Agus itu di bawah rekor atas namanya sendiri yang 29:25 di Asian Games 2010 di Guangzhou, China.

Sprinter yunior asal NTB, Safwaturahman, merebut emas di nomor lari 200 meter putra dengan catatan waktu 21,55 detik.

”Kejuaraan ini untuk meningkatkan daya tahan. Saya baru saja cedera sehingga daya tahan menurun,” ujarnya.

Dia mengungguli John H Muray (21,67 detik) dan Fernando Lumain (21,76 detik).

Sprinter senior Dedeh Erawati finis terdepan di nomor lari 200 meter putri dengan catatan waktu 24,91 detik. Dia mengungguli Rostinah (24,91 detik) dan Tri Setyo Utami (24,98 detik).

Nomor lempar lembing milik Julius Morin dengan lemparan sejauh 65,96 meter. Dia mengalahkan Rusmanto (62,15 m) dan Agustinus Mahuse (61,68 m).

Kontingen Nusa Tenggara Barat memimpin perolehan medali dengan 6 emas, 1 perak, 3 perunggu. Diikuti Jatim (5-4-6), Jateng (4-4-5), DKI Jakarta (3-1-1), Bangka Belitung (2-1-0), dan Aceh (2-1-0).

Minim rekor

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia M Hasan mengatakan, kejurnas sejak Rabu (29/6) belum banyak menghasilkan rekornas baru. Penciptaan rekornas minim karena atlet lebih berkonsentrasi untuk lolos kualifikasi PON XVIII/2012 di Riau.

”Pemecahan rekor tidak menjadi prioritas, yang penting lolos PON,” katanya. M Hasan juga tidak yakin pada hari terakhir pelaksanaan kejurnas, Sabtu ini, bakal tercipta lagi rekor baru.

Menurut M Hasan, kebanyakan pengurus olahraga atletik di daerah mengirim atletnya ke kejurnas hanya untuk mengejar kualifikasi PON. Tujuannya, supaya banyak atlet dari daerah dapat tampil di PON.

Hal senada mengemuka dari Edy Mintarto, manajer tim atletik Jawa Timur. Hingga kini motivasi para atlet untuk menciptakan rekor baru rendah. Supaya termotivasi, untuk itu harus ada penghargaan lebih bagi atlet yang mampu memecahkan rekor supaya lebih bersemangat.

(WAD/HLN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com