LONDON, Kompas.com - Maria Sharapova akan bertarung dengan bintang baru Jerman, Sabine Lisicki, di semifinal Wimbledon, Kamis (30/6/11). Meskipun diunggulkan, si cantik asal Rusia tersebut sangat mewaspadai permainan "the new Steffi Graf" tersebut.
Memang, Sharapova pantas diunggulkan untuk melaju ke final grand slam lapangan rumput tersebut, dan berpeluang besar merengkuh gelar kedua di All England Club. Pasalnya, dia maju ke semifinal dengan pencapaian fantastis, yaitu tidak pernah kehilangan satu set pun dalam lima pertandingan yang dilaluinya.
Di babak perempat final, unggulan kelima tersebut, yang pernah menjadi juara Wimbledon pada 2004, menang dua set 6-1, 6-1 atas unggulan ke-24 Dominika Cibulkova. Groundstroke menjadi pukulan andalan mantan pemain nomor satu dunia tersebut.
Akan tetapi, Sharapova mengakui bahwa Lisicki punya potensi besar untuk menyulitkannya pada pertandingan malam nanti. Apalagi, pemain berusia 21 tahun tersebut punya servis keras, yang bisa mencapai 120 mil per jam.
"Seorang pemain yang tampil sangat percaya diri dan bermain bagus di lapangan rumput, selalu sangat berbahaya," ujar Sharapova, yang merupakan unggulan kelima.
"Saya yakin, permainan nanti akan penuh bertenaga. Dia memukul sangat keras. Dia mungkin merupakan salah satu pemain dengan servis paling keras di tur, dan itu tentu saja sangat menguntungkan," tambah Sharapova, yang mengakui bahwa kekuatan bakal jadi penentu dalam partai semifinal nanti, dibandingkan dengan kepiawaian.
Lisicki, yang menyingkirkan unggulan kesembilan dari Perancis Marion Bartoli dengan 6-4, 6-7 (4), 6-1, menjadi petenis kedua dalam sejarah Wimbledon, yang menggunakan fasilitas wildcard dan bisa menembus semifinal. Atas kesuksesannya tersebut, media Jerman menyebutnya sebagai Steffi Graf baru.
Tak cuma media Jerman. Media Inggris pun menyanjung Lisicki, dan mereka langsung memberikan predikat "Doris Becker", "Boom Boombine" (dua sebutan itu merujuk kepada bintang tenis Jerman dan pemain pujaan di Wimbledon, Boris Becker), serta sebutan lainnya adalah "Super Sab".
Partai semifinal lainnya akan mempertemukan unggulan delapan dari Republik Ceko, Petra Kvitova, dengan unggulan keempat dari Belarusia, Victoria Azarenka. Ini akan menjadi ulangan babak ketiga tahun lalu, ketika Kvitova menang 7-5, 6-0.
Azarenka, yang juga kalah dari Kvitova di final Madrid Masters bulan lalu, percaya diri hasil-hasil tersebut takkan memengaruhinya menjelang duel di semifinal Wimbledon ini.
"Ini akan jadi cerita yang berbeda," ujar Azarenka. "Ini menjadi laga yang benar-benar berbeda, bahkan dari apa yang sudah kami mainkan di sini pada tahun lalu."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.