Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sharapova Waspadai "new Steffi Graf"

Kompas.com - 30/06/2011, 16:26 WIB

LONDON, Kompas.com - Maria Sharapova akan bertarung dengan bintang baru Jerman, Sabine Lisicki, di semifinal Wimbledon, Kamis (30/6/11). Meskipun diunggulkan, si cantik asal Rusia tersebut sangat mewaspadai permainan "the new Steffi Graf" tersebut.

Memang, Sharapova pantas diunggulkan untuk melaju ke final grand slam lapangan rumput tersebut, dan berpeluang besar merengkuh gelar kedua di All England Club. Pasalnya, dia maju ke semifinal dengan pencapaian fantastis, yaitu tidak pernah kehilangan satu set pun dalam lima pertandingan yang dilaluinya.

Di babak perempat final, unggulan kelima tersebut, yang pernah menjadi juara Wimbledon pada 2004, menang dua set 6-1, 6-1 atas unggulan ke-24 Dominika Cibulkova. Groundstroke menjadi pukulan andalan mantan pemain nomor satu dunia tersebut.

Akan tetapi, Sharapova mengakui bahwa Lisicki punya potensi besar untuk menyulitkannya pada pertandingan malam nanti. Apalagi, pemain berusia 21 tahun tersebut punya servis keras, yang bisa mencapai 120 mil per jam.

"Seorang pemain yang tampil sangat percaya diri dan bermain bagus di lapangan rumput, selalu sangat berbahaya," ujar Sharapova, yang merupakan unggulan kelima.

"Saya yakin, permainan nanti akan penuh bertenaga. Dia memukul sangat keras. Dia mungkin merupakan salah satu pemain dengan servis paling keras di tur, dan itu tentu saja sangat menguntungkan," tambah Sharapova, yang mengakui bahwa kekuatan bakal jadi penentu dalam partai semifinal nanti, dibandingkan dengan kepiawaian.

Lisicki, yang menyingkirkan unggulan kesembilan dari Perancis Marion Bartoli dengan 6-4, 6-7 (4), 6-1, menjadi petenis kedua dalam sejarah Wimbledon, yang menggunakan fasilitas wildcard dan bisa menembus semifinal. Atas kesuksesannya tersebut, media Jerman menyebutnya sebagai Steffi Graf baru.

Tak cuma media Jerman. Media Inggris pun menyanjung Lisicki, dan mereka langsung memberikan predikat "Doris Becker", "Boom Boombine" (dua sebutan itu merujuk kepada bintang tenis Jerman dan pemain pujaan di Wimbledon, Boris Becker), serta sebutan lainnya adalah "Super Sab".

Partai semifinal lainnya akan mempertemukan unggulan delapan dari Republik Ceko, Petra Kvitova, dengan unggulan keempat dari Belarusia, Victoria Azarenka. Ini akan menjadi ulangan babak ketiga tahun lalu, ketika Kvitova menang 7-5, 6-0.

Azarenka, yang juga kalah dari Kvitova di final Madrid Masters bulan lalu, percaya diri hasil-hasil tersebut takkan memengaruhinya menjelang duel di semifinal Wimbledon ini.

"Ini akan jadi cerita yang berbeda," ujar Azarenka. "Ini menjadi laga yang benar-benar berbeda, bahkan dari apa yang sudah kami mainkan di sini pada tahun lalu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com