BERLIN, Kompas.com - Sabine Lisicki, yang tampil menggunakan fasilitas wildcard, membuat kejutan ketika memastikan diri maju ke semifinal Wimbledon. Eforia pun melanda Jerman, yang sudah merindukan muncul petenis putri ternama, setelah era Steffi Graf. Tak heran, keberhasilan Lisicki tersebut mendapat sambutan yang luar biasa, termasuk sanjungan dari media-media Jerman.
Lisicki menjadi petenis putri pertama Jerman yang sukses menembus semifinal, sejak Graf, juara tujuh kali, melakukannya pada 1999. Pemain berusia 21 tahun tersebut meraih tiket babak empat besar grand slam lapangan rumput ini setelah mengalahkan unggulan sembilan dari Perancis, Marion Bartoli, Selasa (28/6/11).
Selanjutnya, Lisicki akan bertemu petenis cantik Rusia, Maria Sharapova, Kamis (30/6/11). Jika pada laga melawan unggulan kelima dari Rusia itu Lisicki bisa menang, maka dia terus membuat rekor terbaik dalam kariernya, dan seorang bintang tenis Jerman mulai bersinar.
"Apakah kita akhirnya punya Steffi lain?" tulis suratkabar harian Bild, yang memampang foto pemain asal Berlin itu di halaman depan. Sementara itu, Sueddeutsche Zeitung mengatakan bahwa Lisicki "mengikuti jejak Graf".
"Sabine Lisicki memperlihatkan kepada dunia bahwa segalanya bisa terjadi di tanah Steffi Graf," demikian pernyataan Frankfurter Rundschau, bahkan sebelum kemenangan di perempat final tersebut.
Tak cuma di Jerman. Di Inggris pun, nama Lisicki menjadi topik hangat di media-media. Dia dengan cepat diberi nama baru "Doris Becker", "Boom Boombine" (keduanya mengacu kepada nama petenis putra legendaris Jerman, Boris Becker), serta sebutan lainnya adalah "Super Sab".
Melawan Bartoli, yang menyingkirkan juara empat kali Serena Williams di babak keempat, Lisicki punya peluang untuk menang dua set langsung. Tetapi, dia membuang kesempatan tiga match point di set kedua, sehingga Bartoli, runner-up 2007, bisa bangkit dan memaksa rubber set sebelum akhirnya ditaklukkan 6-4, 6-7 (4), 6-1.
"Saya bermain tenis dengan luar biasa. Saya pemain yang lebih baik. Saya tahu, saya hanya perlu bertarung habis-habisan di set ketiga dan saya melakukannya," ujar Lisicki.
Pada 2009, Lisicki sudah berhasil menembus perempat final sebelum dia mengalami cedera serius pada 2010, ketika engkelnya bermasalah. Akibatnya, dia harus istirahat selama lima bulan, yang membuat rankingnya melorot tajam ke urutan 218.
Di ajang tenis, Jerman sangat membanggakan prestasi Graf. Sepanjang kariernya, wanita berusia 42 tahun tersebut, yang menikah dengan petenis legendaris Amerika Serikat, Andre Agassi, mengoleksi 22 gelar grand slam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.