Amsterdam, Senin -
”Dia ceroboh seperti biasanya. Jika aku tergabung dalam komite keselamatan lomba, aku akan mencabut izin berkendaranya untuk beberapa seri. Namun, aku hanya pebalap yang tidak memiliki kekuasaan untuk itu,” kata Lorenzo.
Simoncelli terjatuh di tikungan keempat pada putaran pertama karena tidak dapat mengendalikan sepeda motornya. Saat jatuh, Simoncelli tergelincir ke sisi kanan dan membuat Lorenzo yang ada di dekatnya turut tergelincir dan jatuh.
Pada MotoGP Seri Perancis pada Mei lalu, Simoncelli juga terjatuh dan turut membuat pebalap tim Repsol Honda Dani Pedrosa terjatuh. Kecelakaan itu membuat Pedrosa mengalami patah tulang selangka kanan, tetapi Simoncelli tetap dapat melanjutkan balapan.
”Dia tidak bermaksud menjatuhkanku, tetapi dia tidak berpikir panjang dalam menjalani lomba. Untungnya, aku dapat melanjutkan lomba dan finis di urutan keenam. Namun, jika kebiasaannya tidak berubah, dia akan mencederai banyak orang,” kata Lorenzo.
Simoncelli menanggapi kritik Lorenzo dengan mengatakan, dirinya jatuh karena kehilangan kontrol atas ban belakang. Simoncelli menuding ban yang masih dingin sebagai penyebab dirinya jatuh.
”Aku terjatuh dan membuat Lorenzo juga terjatuh. Aku menyesal hal itu terjadi dan meminta maaf kepada Lorenzo,” kata Simoncelli yang start di posisi pertama dan finis di urutan kesembilan.
Sementara itu, pebalap Indonesia, Rio Haryanto, mendapatkan hasil yang tidak memuaskan di ajang GP3 Valencia. Rio belum dapat menembus delapan besar sehingga belum dapat mengumpulkan satu nilai pun.
Di race pertama, Rio start di posisi ke-16. Rio melakukan kesalahan start sehingga harus mendapatkan hukuman drive
Pada race kedua, Rio start di posisi ke-19. Pada putaran pertama, Rio mengalami tabrakan beruntun dan membuatnya melorot ke posisi ke-22 sampai finis.
Hasil buruk ini membuat Rio terpuruk di posisi ke-22, tetapi masih ada tiga seri lagi untuk dijalani.