Assen, Kompas
Wartawan Kompas,
Banyak penonton membawa bekal makanan dan minuman, kursi, payung, sepeda, hingga memakai kostum balapan. Mereka antusias dan memenuhi seluruh tepian sirkuit. Padahal, gerimis berkali-kali turun dan terpaan angin begitu dingin.
Ben Spies yang berada di posisi start kedua langsung mengambil alih pimpinan lomba setelah melewati Marco Simoncelli yang start di posisi pertama. Selepas tikungan keempat, Spies makin tidak terkejar setelah Simoncelli jatuh dan membuat Jorge Lorenzo turut terjatuh.
Sirkuit yang licin juga membuat Karel Abraham dan Randy de Puniet juga terjatuh dan tidak dapat melanjutkan lomba.
Andrea Dovizioso dan Stoner menyusul di urutan kedua dan ketiga. Keduanya berebut posisi kedua dan akhirnya dimenangi Stoner. Spies mengambil keuntungan dari pertarungan itu dan memperlebar jarak dari kedua pebalap tim Repsol Honda.
Spies akhirnya finis di urutan pertama, diikuti Stoner dan Dovizioso. Dengan sepeda motor Ducati yang baru, Valentino Rossi yang start di urutan kesebelas finis di urutan keempat, diikuti rekan setimnya, Nicky Hayden.
Lorenzo yang berada di urutan ketiga belas setelah terjatuh merebut posisi keenam di garis finis. Colin Edwards finis di urutan ketujuh, diikuti Hiroshi Aoyama yang menggantikan Dani Pedrosa di tim Repsol Honda, Simoncelli, dan Toni Elias.
Meskipun menjadi runner-up, Stoner tetap berada di puncak klasemen sementara dengan 136 poin, diikuti Lorenzo 108 poin, dan Spies di urutan ketujuh dengan 61 poin
Sebelum lomba Ben Spies mengatakan, secara pribadi, dia mengunggulkan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, sebagai kandidat juara di Sirkuit Assen dan juara dunia pada akhir musim.
Managing Director Yamaha Motor Racing SRL Lin Jarvis juga sempat menjagokan Lorenzo sebelum start dimulai. Lorenzo dinilai memiliki spirit yang lebih tinggi dibandingkan dengan Ben Spies.