Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lin Dan-Chen Jin, Taufik Kritik BWF

Kompas.com - 20/06/2011, 20:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juara Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat mengkritik Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang membiarkan pemain China, Lin Dan, mundur dari final Singapura Terbuka Superseries, dan memberi kemenangan tanpa tanding bagi rekan senegaranya, Chen Jin.

"Yang salah BWF. Kejadian seperti ini bukan sekali ini saja, sudah sering terjadi, terutama kalau pemain China bertemu pemain China," ujar Taufik saat ditemui seusai berlatih di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (20/6/2011).

Taufik memperkirakan, Lin Dan memberikan kemenangan tersebut untuk mengangkat ranking Chen Jin yang belakangan ini merosot, terutama karena saat ini sedang berlangsung kualifikasi Olimpiade 2012. Juara dunia 2005 itu mengingatkan, pada final All England 2008, Lin Dan pun memberi kemenangan tanpa bertanding bagi Chen Jin dengan alasan cedera meskipun sepekan kemudian ia keluar sebagai juara Swiss Terbuka Superseries.

"Pada All England itu, Lin Dan masuk lapangan dengan kaki penuh bebat, tapi di Swiss seminggu kemudian dia juara," kata Taufik.

BWF harus lebih memberi perhatian terhadap hal-hal seperti itu, tambah Taufik. Sebab, sikap pemain China tersebut merugikan pihak penyelenggara, termasuk penonton, yang datang untuk menyaksikan pertandingan.

Disinggung mengenai Indonesia Terbuka Superseries Premier yang akan dimulai pada Selasa (21/6/2011), Taufik memastikan persaingan akan semakin ketat karena hampir semua pemain pada 32 peringkat teratas ambil bagian.

"Setiap memasuki kualifikasi olimpiade, pesertanya pasti membeludak, apalagi ini Superseries Premier," kata Taufik, yang memasang target mempertahankan posisi di peringkat lima besar dunia.

"Saya meramaikan saja, tetapi bukan berarti tidak serius. Saya akan berusaha melakukan yang terbaik karena bermain di depan publik sendiri," kata Taufik, yang tahun lalu kalah di final dari pemain Malaysia, Lee Chong Wei.

"Sebenarnya, saat ini bukan waktunya saya, tetapi kesempatan bagi pemain muda. Saya sudah jenuh, terasa ketika main di All England India dan Singapura, mungkin hanya akan berusaha sampai olimpiade," tambah Taufik, yang memperkirakan peluang terbesar pemain Indonesia ada pada ganda campuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com