Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Tertutup bagi Rafael Nadal

Kompas.com - 20/06/2011, 05:12 WIB

wimbledon, minggu - Cuaca diperkirakan tak terlalu ramah dan hujan mungkin mengguyur hari pertama Grand Slam Wimbledon, Senin (20/6). Jika prediksi itu benar, Rafael Nadal bakal jadi petenis pertama yang mengawali aksi mempertahankan gelar Wimbledon di arena tertutup.

Nadal, si juara bertahan, dijadwalkan mengawali babak utama Wimbledon hari ini. Dia akan menghadapi pemain tua AS, Michael Russell (33), yang tidak terkenal di lapangan tengah stadion utama di kompleks tenis yang berusia 89 tahun itu.

Namun, hujan musim semi yang kadang kala mengguyur Inggris kerap menjadi momok bagi salah satu kejuaraan tenis paling prestisius di dunia itu. Jadwal pertandingan ditunda atau partai yang tengah berjalan terhenti adalah menu lumrah di turnamen milik The All England Lawn Tennis Club itu.

Sejak 2009, para petenis utama dapat berlaga lebih tenang setelah atap geser tembus pandang yang dapat memayungi lapangan tengah rampung. Pada perhelatan tahun itu pula, atap seharga 130 juta dollar AS itu langsung dipakai untuk menyelamatkan duel antara Amelie Mauresmo (Prancis) dan Dinara Safira (Rusia) yang tengah berlangsung.

Hari Senin, penyelenggara Wimbledon tampaknya tak perlu menunda jadwal pembukaan. Walau hujan turun seperti ramalan, sesuai dengan rencana, wasit turnamen dipersilakan menekan tombol atap penutup jika hujan turun 45 menit sebelum partai Nadal-Russel dimulai.

”Itu menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat. Saya pikir, Wimbledon tahun ini bakal sedikit diwarnai hujan,” kata Roger Federer (Swiss). Tahun lalu dia gagal menembus final untuk pertama kalinya sejak tahun 2003.

Curahan hujan deras pada Sabtu lalu juga merusak jadwal latihan Federer yang lima kali memenangi Wimbledon berturut-turut kurun 2003-2007.

Meski stadion utama di Wimbledon dilengkapi pengatur suhu ruangan sehingga kenyamanan terjaga saat atap ditutup, sejumlah petenis tetap menganggap atmosfer permainan bakal berubah. Mereka menilai, arena menjadi lebih lembab dan rumput menjadi lebih licin saat permainan dilanjutkan dengan atap yang tertutup.

”Menjadi lebih lembab. Permainan perlahan menjadi lebih lambat dan bola menjadi lebih berat,” kata pemain andalan Inggris, Andy Murray.

Pada 2009, Murray dan rivalnya, Stanislas Wawrinka (Swiss), menjadi petenis pertama yang bertarung di arena tertutup Wimbledon sejak awal duel hingga akhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com