Sekjen PB PODSI Edy Suyono, Sabtu (18/6), mengatakan, pada akhir Juni 2011 ada tiga rangkaian kejuaraan yang digelar di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat. Kejuaraan Dayung Yunior dan U15 Dayung digelar pada 19-21 Juni 2011. Kemudian, Kejuaraan Kano Asia Tenggara pada 24-26 Juni 2011 dan Kejuaraan Terbuka Kano/Kayak pada 28-29 Juni 2011.
”Dua kejuaraan pertama sekaligus menjadi ajang tes venue atau uji coba kesiapan penyelenggaraan SEA Games XXVI/2011,” ujar Edy Suyono.
Dalam hal tes venue atau tes untuk menguji kesiapan arena dan juga panitia penyelenggara perlombaan, cabang dayung menjadi cabang pertama dari 44 cabang yang dipertandingkan di SEA Games 2011 yang melakukan tes venue.
Cabang-cabang lain kemungkinan menggelar uji coba venue mulai Juli hingga September 2011. Hal itu karena sampai
”Dari sisi sumber daya manusia (SDM), kami sudah siap. Kami memiliki wasit perlombaan bersertifikat internasional ataupun nasional. Mereka juga telah mendapatkan pelatihan di Bandung, Riau, dan di luar negeri,” papar Edy.
Sementara dari sisi SDM untuk panitia, Edy memastikan PB PODSI memiliki panitia yang terbiasa dan terlatih menyelenggarakan kejuaraan dayung. ”Lewat kejuaraan tersebut, kami juga sekaligus menyosialisasikan kepada masyarakat bentuk kejuaraan yang bakal berlangsung di SEA Games nanti. Kami ingin mengecek kesiapan panitia penyelenggara sekaligus kelengkapan dari SEA Games,” tutur Edy.
Manajer tim nasional dayung Budiman Setiawan mengatakan, untuk kejuaraan dayung yunior dan U15, dua daerah dengan potensi atlet dayung, yaitu Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Tengah, tidak mengirimkan kontingennya. ”Sangat memprihatinkan dua daerah potensi dayung tak mengikuti kejuaraan nasional ini,” kata Budiman.
Edy melanjutkan, tes venue tetap dilaksanakan meski pembangunan situ belum selesai. PB PODSI berharap panitia penyelenggara DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Karawang, ataupun Departemen Pekerjaan Umum bisa segera menyelesaikan pekerjaan pembangunan situ yang menjadi pengganti Waduk Jatiluhur itu.
Sebanyak tujuh atlet angkat besi remaja dan yunior yang tergabung dalam pelatnas berpeluang memperkuat tim inti SEA Games setelah mengikuti sejumlah uji coba. Mereka baru selesai mengikuti Kejurnas Angkat Besi-Angkat Berat Yunior, 15-17 Juni, di Jakarta.
Nama para atlet itu adalah
Wakil Kepala Cabang Angkat Besi Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Effendi Eria mengungkapkan, peluang tujuh atlet remaja dan yunior tersebut untuk masuk tim inti SEA Games masih besar. Meskipun masih tergolong atlet remaja dan yunior, mereka bisa menggeser atlet senior kalau prestasinya bagus.
”Kemampuan mereka masih bisa ditingkatkan lagi. Masih ada waktu beberapa bulan sebelum SEA Games,” kata Effendi.
Effendi menuturkan, para atlet pelatnas SEA Games akan mengikuti uji coba berupa kejuaraan dunia angkat besi di Penang, Malaysia, akhir bulan Juni. Rencananya, seluruh atlet pelatnas ditambah atlet di luar pelatnas akan mengikuti kejuaraan dunia tersebut.
PB PABBSI menargetkan dapat meraih lima medali emas di SEA Games XXVI/2011. Lima medali emas itu diharapkan berasal dari atlet putra di kelas 56 kilogram, 52 kilogram, dan 69 kilogram, sedangkan dari atlet putri di kelas 53 kilogram dan 69 kilogram. Selain itu, kelas 115+ kilogram putra dan kelas 77 kilogram putra juga disiapkan untuk mendapatkan emas.