Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama LeBron James yang Terus Bergulir...

Kompas.com - 15/06/2011, 02:12 WIB

Musim kompetisi liga bola basket NBA telah usai, dengan menobatkan tim Dallas Mavericks sebagai juara NBA musim 2010/2011 ini setelah mengalahkan Miami Heat di final, 4-2.

Kekalahan itu jelas menyesakkan bagi LeBron James, salah satu pemain basket fenomenal pada masa ini. Bakat dan kemampuannya bermain yang diakui banyak kalangan sangat luar biasa, bahkan diyakini menyamai legenda NBA Michael Jordan, tidak terlihat pada pertarungan final melawan Mavericks yang dimotori pebasket veteran Dirk Nowitzki.

Kekalahan itu memang bukan kekalahan pertama James di final NBA. Tahun 2007, James bersama Cleveland Cavaliers tampil di final melawan San Antonio Spurs, tetapi kalah telak tanpa memenangi satu gim pun. Tahun ini, bersama Miami, dia masih bisa memenangi dua gim meski akhirnya kalah.

Pemain yang dijuluki ”Sang Raja” itu pun mengakui, kekalahan tersebut terasa seperti sebuah kegagalan pribadi. Para pendukungnya di Miami pun bakal sulit menerima penampilan James yang mengecewakan, dengan rata-rata mencetak angka hanya 17,8 selama enam gim di final itu.

”Setiap kali Anda merasa seperti akan mencapai puncak gunung, tetapi kemudian jatuh, itu tentu saja sebuah kegagalan pribadi. Memang menyakitkan, tetapi saya tidak akan menundukkan kepala saya,” katanya.

Sejak memutuskan keluar dari Cleveland Cavaliers dan pindah ke Miami Heat, James terus menjadi sasaran makian dan cemoohan para penggemarnya di Cleveland, yang kemudian meluas tidak lagi sebatas Cleveland dan Ohio. Kini di Miami pun James menjadi sasaran tudingan atas kekalahan Miami Heat itu. Akan tetapi, itulah risiko seorang bintang yang begitu diagung-agungkan melalui berbagai media massa.

”Semua orang yang mengharapkan saya gagal, ketika hari berganti, mereka masih memiliki hidup sebagaimana mereka bangun sehari sebelumnya. Mereka tetap memiliki masalah pribadi yang sama. Sementara saya akan terus hidup seperti yang saya inginkan dan meneruskan hal-hal yang ingin saya lakukan bersama keluarga saya dan menikmati itu semua,” ujarnya.

James memang sudah siap menerima berbagai kritik, cemoohan, juga makian atas apa yang dilakukannya. Dia telah mencoba melakukan yang terbaik untuk timnya ketika orang-orang tidak menontonnya atau kamera merekam kegiatannya. Bersama Wade dan Bosh, dia juga membawa Heat kembali ke final setelah pada musim 2009/2010 hanya menempati peringkat ke-15.

Para pendukung Heat memang berharap timnya bisa kembali menjuarai NBA pada tahun pertama ”Sang Raja” di Miami. Mereka sudah rindu juara lagi sejak Miami menjadi juara pada musim 2005/2006. Namun, seorang James pun butuh proses. LeBron James akan terus mempertajam bakatnya dan semakin memperkuat timnya. (AP/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com