Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudy: Indonesia Hanya Mampu ke Semifinal

Kompas.com - 13/06/2011, 18:45 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Mantan bintang bulu tangkis nasional Rudy Hartono menilai, kemampuan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia saat ini hanya sampai babak semifinal. Dengan demikian, sulit bagi Indonesia untuk menjadi juara pada kejuaraan yang diikutinya.

"Itu terjadi pada nomor tunggal. Lihat saja hasil di Thailand. Banyak pemain yang tidak mampu lolos ke babak berikutnya, bahkan ke semifinal. Jika lolos butuh perjuangan yang keras," katanya di sela diskusi "Apa Yang Salah Dengan Dunia Olahraga di Indonesia" di Jakarta, Senin (13/6/11).

Untuk nomor ganda, kata dia, Indonesia masih mempunyai peluang untuk menjadi yang terbaik. Hanya saja, jangan mengandalkan salah satu pasangan pemain saja. Namun, harus berani memberikan beban lebih pada pemain muda.

Menurut dia, kondisi saat ini jauh berbeda di eranya ataupun di era Susi Susanti hingga Taufik Hidayat. Banyak pemain tunggal mampu mengharumkan nama bangsa. Untuk itu, sudah saatnya Indonesia bangkit dan kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Salah satu cara untuk kembali mengangkat citra bulu tangkis Indonesia adalah melakukan pembinaan sejak diri. Dengan pembinaan usia dini maka diperlukan dukungan penuh dari orang tua calon pemain atau atlet.

"Dukungan dari orang tua sangat diperlukan. Dia (orang tua) akan mengarahkan dan mampu mendorong atlet untuk jauh lebih baik dibandingkan jika atlet itu tidak didukung orang tuanya," ucap Dewan Pengawas Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) itu.

Juara All England delapan kali itu menambahkan, jika orang tua mendukung penuh maka atlet-atlet tidak akan kesulitan dalam melakukan latihan termasuk dalam menyediakan sarana pendukungnya. Kondisi itu jelas akan mempermudah dalam membentuk atlet masa mendatang.

"Kalau orang tua terus memantau latihan dan perkembangan atler saya optimistis hasilnya akan maksimal. Kondisi itu memang berat. Tapi dukungan pada anak akan memacu kesuksesan dalam berkarier di bidang olahraga," ujarnya.

Ditanya kenapa bulu tangkis Indonesia selalu kalah dalam beberapa kejuaraan, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, itu menilai salah satu penyebabnya adalah kurangnya dukungan dari orang tua atlet.

Sementara itu, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara, Jo Rumeser mengatakan, untuk membentuk atlet andal diperlukan pembinaan sejak dini yang didukung dengan ketersediannya fasilitas olahraga yang cukup. Dengan kondisi itu, kata dia, peluang atlet untuk terus sampai ke jenjang elite akan terbuka, apalagi jika atlet itu terus mampu mempertahankan performannya, termasuk mampu mempersiapkan diri jika pensiun menjadi atlet.

"Untuk menjadi atlet harus terencana dan sistematis. Jadi tidak bisa instan. Harus dipersiapkan dengan baik, termasuk dukungan penuh dari pemerintah maupun pengusaha yang memiliki kecintaan pada olahraga," paparnya.

Prestasi olahraga Indonesia terus mengalami penurunan terutama pada kejuaraan multi event. Indonesia terakhir kali menjadi juara SEA Games adalah tahun 1997. Kondisi itu terus bertahan hingga saat ini.

Untuk itu, pada SEA Games 2011 di Tanah Air, diharapkan menjadi tonggak kebangkitan prestasi olahraga Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Liga Lain
Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Indonesia
Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Liga Italia
Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com