SILVERSTONE, KOMPAS.com — Juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo, merasa yakin bisa mengalahkan Casey Stoner untuk meraih kemenangan di GP Inggris, Minggu (12/6/11), jika tidak mengalami kecelakaan. Pebalap Yamaha ini gagal menyelesaikan lomba karena jatuh saat bersaing dengan rekan setim Stoner di Repsol Honda, Andrea Dovizioso, untuk memperebutkan posisi dua.
Dalam balapan di sirkuit sangat basah itu, Stoner tampil sangat dominan. Sejak mengambil alih kendali lomba pada lap keempat, pebalap asal Australia tersebut tak terbendung untuk masuk finis tanpa gangguan dari para rivalnya.
Meskipun demikian, Lorenzo mengatakan dirinya bisa bersaing dengan Stoner. Pasalnya, Yamaha M1 tunggangannya sangat kompetitif untuk bersaing dengan juara dunia 2007 tersebut. Sayang, pada awal lap kesembilan Lorenzo tergelincir dan jatuh, sehingga gagal melanjutkan lomba.
"Saya merasa kecewa karena kecelakaan yang terjadi akibat kesalahanku sendiri," ujar Lorenzo, yang sebelum insiden ini mencatat prestasi tak pernah istirahat dari sebuah grand prix sejak balapan di Australia tahun 2009.
"Ini tentu saja memalukan bagi tim karena mereka sudah melakukan sebuah pekerjaan yang bagus sepanjang akhir pekan dan juga fans klubku, yang datang ke sini untuk memberikan dukungan.
"Saya membalap dengan percaya diri, tetapi saya tidak menunggu sampai momenku yang tepat untuk menyalip Andrea.
"Saya pikir, saya seharusnya bisa bertarung dengan Casey untuk memperebutkan kemenangan. Saya tidak khawatir dengan (Marco) Simoncelli, yang bisa menyusulku; saya khawatir karena Casey menjauh jika saya tidak menyalip Andrea... kemudian saya jatuh!"
Atas kegagalannya mengulangi prestasi gemilang tahun lalu, di mana Lorenzo meraih pole position dan finis nomor satu, posisi Lorenzo di klasemen sementara turun satu strip. Dia disalip oleh Stoner, yang sudah membukukan empat kemenangan dari 6 seri yang sudah dilakoni musim ini.
"Sekarang kami harus siap pergi untuk meraih kemenangan di Assen," ujar pebalap Spanyol tersebut.
Manajer tim Lorenzo, Wilco Zeelenberg, sepakat bahwa Silverstone bukanlah titik yang paling penting dalam perebutan gelar juara dunia.
"Kami sebelumnya memimpin klasemen sementara, tetapi sekarang kami tertinggal 18 poin. Meskipun demikian, semuanya masih terbuka," ujarnya. "Masih ada 12 seri yang harus dilalui, sehingga marilah pergi ke Assen dan melihat apa yang bisa kami lakukan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.