Jakarta, Kompas -
”Kita akui bahwa sektor tunggal menjadi kelemahan kita di Piala Sudirman. Akan tetapi, kita masih punya tujuan lain untuk jangka panjang sehingga keberadaan pelatih Li Mao masih kita butuhkan,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Hadi Nazri di Jakarta, Rabu (8/6).
Menurut Hadi, PBSI sudah melakukan evaluasi, baik kepada pelatih maupun pemain. ”Semua kelemahan sudah dipetakan dan harus diperbaiki. Target kita Olimpiade 2012. Untuk mencapainya, pemain dan pelatih harus fokus dalam latihan dan kejuaraan yang akan diikuti untuk merebut poin,” tutur Hadi.
Pemain tunggal putra Taufik Hidayat menyayangkan penampilan pemain tunggal di Piala Sudirman. Menurut dia, pemain yang tampil tidak memperlihatkan semangat juang yang tinggi.
”Kalah tidak masalah. Asalkan mereka menunjukkan semangat juang dalam bertanding. Ini harus menjadi pelajaran buat mereka. Yang tak kalah penting, pola latihan mereka juga harus dievaluasi,” kata Taufik.
Taufik juga menyayangkan ketidakhadiran Li Mao di Qingdao. Menurut dia, di turnamen sebesar Piala Sudirman, kehadiran pelatih diperlukan untuk mendukung pemain.
Sementara itu, pada babak Grand Final Milo School Competition 2011 di Pelatnas PBSI, Abdi Muin dari SMPN 8 Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Sarah Cristin dari SMP Yadika 2 Jakarta tampil sebagai juara nasional tunggal putra dan tunggal putri SMP.
Selain uang pembinaan, mereka berhak mendapatkan pelatihan selama dua minggu di Taufik Hidayat Camp. ”Saya bangga menjadi juara, apalagi diberi kesempatan ikut latihan di Taufik Hidayat Camp. Ini pengalaman baru bagi saya dan tidak akan terlupakan,” kata Abdi.