Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Li Na, Sejarah Baru Tenis China

Kompas.com - 07/06/2011, 03:34 WIB

IDA SETYORINI

Li Na bukan petenis tercantik, rambutnya tidak pirang. Bahasa Inggrisnya pas-pasan. Intinya, dia bukan petenis yang menjual di mata sponsor. Kalimat itu muncul dalam salah satu blog pemerhati tenis di American Online (Aolnews) saat Li tampil di turnamen besar. Apalagi Li tak suka bermain di lapangan tanah liat. Sponsor makin ragu dan tak yakin Li mampu bersinar.

Meski demikian, Li punya senyum yang mampu merebut hati penggemar tenis. Kepribadiannya teguh sekaligus hangat. Li adalah pengukir sejarah baru olahraga China. Dia menjadi petenis China sekaligus Asia pertama yang mengangkat trofi turnamen grand slam Perancis Terbuka.

”Saya siap berlaga di lapangan tenis mana pun. Saya siap meraih grand slam lainnya,” ujar penyuka warna hitam itu. Tiga hari setelah dia juara, Rolex menayangkan iklan terbarunya, Li Na mengangkat trofi Suzanne Lenglen seperti dimuat satu halaman penuh di harian International Herald Tribune edisi Senin (6/6).

Kehadiran Li di final Perancis Terbuka memunculkan bahasa baru bagi penonton di lapangan utama Roland Garros, Philippe Chatrier. Saat itu Li tengah memantul-mantulkan bola dan penonton berteriak, ”Jia you!” yang artinya let’s go! Kata-kata itu menambah teriakan yang biasa bergema selama bertahun-tahun, ”Come on, Allez,” dan ”Vamos.”

Li dua kali menapakkan kaki pada final grand slam. Di final grand slam pertamanya, Australia Terbuka Januari lalu, Li berhadapan dengan Kim Clijsters (Belgia). ”Saya tak punya pengalaman dan gugup,” katanya perihal kekalahan dari Clijsters.

Meski kalah, ia menarik perhatian media. Dalam perjalanannya menuju partai puncak, Li, yang unggulan ke-9, menyingkirkan unggulan ke-8, Victoria Azarenka (Belarusia), di babak keempat dan petenis putri nomor satu dunia, Caroline Wozniacki (Denmark) di semifinal. Li mengukuhkan diri sebagai petenis China pertama yang mencapai final grand slam.

Pelatih baru

Penampilan Li di final grand slam keduanya jauh lebih baik. Ia mempunyai pelatih baru, mantan petenis profesional Michael Mortensen (Denmark). Pelatih lamanya, Thomas Hogstead, meninggalkan Li akhir tahun lalu.

Mortensen melatih Li agar mampu bermain baik di lapangan tanah liat selama beberapa minggu menjelang laga di Roland Garros. Tak banyak perubahan, Mortensen menyesuaikan pukulan Li menjadi senjata pamungkas. Ia meminta Li menjaga pukulan agar tetap rendah dan menemukan momen yang pas saat memukul bola. Untuk tampil bagus di lapangan tanah liat, petenis harus memukul saat bola memantul pada titik tertinggi. ”Hanya perubahan kecil,” kata Mortensen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

Bundesliga
Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Liga Indonesia
Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan 'Bench' Bali United

Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan "Bench" Bali United

Liga Indonesia
Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Liga Spanyol
Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Bundesliga
Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Liga Lain
Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Sports
De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

Liga Inggris
Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Bundesliga
Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Liga Indonesia
BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

Liga Indonesia
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Badminton
Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com