Jakarta, Kompas -
Manajer Komunikasi dan Media Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Selvam Supramaniam mengatakan, dari proposal yang masuk ke BWF, hanya dua negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Thomas
”Jumat ini anggota BWF bersidang dan akhir pekan ini akan ada keputusan negara mana yang bakal menjadi tuan rumah,” kata Selvam, Kamis (2/6).
Sedianya BWF berencana mengambil keputusan akhir pekan lalu bersamaan dengan penyelenggaraan Piala Sudirman di Qingdao, China. Namun, karena ada agenda sidang lain yang membahas soal aturan pemakaian rok untuk pebulu tangkis putri, sidang soal penentuan tuan rumah Piala Thomas dan Uber ditunda.
Meski China baru menggelar Piala Sudirman, peluang tim Negeri Tirai Bambu itu untuk menjadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber 2012 lebih terbuka dibandingkan dengan Indonesia.
Pasalnya, Indonesia sebelumnya sudah pernah menjadi tuan rumah tahun 2008. Sementara China terakhir menggelar Piala Thomas dan Uber tahun 2002 di Guangzhou.
Buat Indonesia dan China, dengan menjadi tuan rumah, tidak perlu lagi memulai pertandingan dari babak kualifikasi zona Asia.
Namun, jika Indonesia yang menjadi tuan rumah, tim Thomas China tetap tidak perlu ikut kualifikasi dengan status juara bertahan. Yang ikut kualifikasi hanya tim Uber-nya karena pada penyelenggaraan sebelumnya hanya menjadi finalis.
Sementara itu, untuk tuan rumah Piala Sudirman 2013, menurut Selvam, sudah ada dua negara yang mengajukan proposal, yakni Malaysia dan Australia. ”Meski sudah ada dua proposal yang masuk, untuk penentuan tuan rumah Piala Sudirman baru diputuskan tahun depan. Jadi, masih ada kesempatan bagi negara lain untuk mencalonkan diri,” kata Selvam.
Hampir semua pemain papan atas dunia dipastikan hadir di Indonesia Premier Super Series yang berlangsung 21-26 Juni 2011 di Jakarta. Dari nama-nama yang masuk ke BWF, di tunggal putra, selain pemain nomor satu dunia Lee Chong Wei, juga terdapat nama-nama seperti Lin Dan, Chen Jin, Chen Long, Peter Gade, dan Bao Chunlai.
Sementara pemain Indonesia yang tampil adalah Taufik Hidayat, Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Sony Dwi Kuncoro.