PARIS, KOMPAS.com — Li Na menuai pujian. Keberhasilannya mencapai semifinal Perancis Terbuka membuat media-media China menyanjung petenis kebanggaan mereka, yang menjadi pemain pertama dari negara itu yang mencapai semifinal grand slam lapangan tanah liat tersebut.
Pemain berusia 29 tahun ini mencapai babak tersebut setelah menyingkirkan unggulan keempat dari Belarus, Victoria Azarenka, dengan straight set 7-5, 6-2. Selanjutnya, unggulan kelima tersebut akan bertemu pemain cantik Rusia, Maria Sharapova, untuk memperebutkan tiket final, Kamis (2/6/2011).
"Ini adalah pertandingan paling sempurna yang Li Na mainkan di Perancis Terbuka dan kelihatan segalanya ada di genggamannya," tulis People's Daily, yang merupakan corong resmi dari Partai Komunis.
"Li Na kembali membuat sejarah... seperti Li Na sendiri katakan, semuanya dimulai dari sini dan segalanya mungkin."
Kini, Li Na selangkah lagi untuk kedua kalinya berturut-turut mencapai final grand slam, setelah Australia Terbuka bulan Januari lalu. Sayang, pada grand slam awal tahun tersebut Li Na gagal mencapai prestasi tertinggi karena di final dia kalah dari petenis Belgia, Kim Clijsters.
Meskipun demikian, keberhasilannya mencapai final Australia Terbuka itu sudah membuat dia tercatat sebagai petenis pertama dari China yang mencapai final sebuah grand slam. Nah, kini dia berpeluang membuatnya lagi meskipun harus menghadapi lawan berat, yaitu peraih tiga gelar grand slam, yang juga unggul dalam rekor pertemuan. Dari total 7 laga yang mereka lakoni, Sharapova menang 5-2.
Seusai keberhasilannya menyingkirkan Azarenka, Li Na menjadi topik yang paling hangat dibicarakan di China. Bahkan, gambarnya berkali-kali tayang di layar televisi, begitu juga menjadi headline surat kabar di Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Saudara besar Li menjadi lebih merah di lapangan tanah merah," tulis Beijing News di headline-nya.
Sina.com, salah satu portal paling terkenal di China, juga memasang foto Li Na di halaman depan beritanya.
Catatan pertemuan Li Na-Sharapova