Ada hal unik dari pemain-pemain putri yang berlaga pada Piala Sudirman di Qingdao, China, Minggu (22/5). Saat bertanding melawan pemain Rusia, pemain tunggal Adriyanti Firdasari, pemain ganda Greysia Polii, dan pemain ganda campuran Pia Zebadiah memakai rok.
Bagi mereka, ini pertama kali mereka bertanding dengan mengenakan rok. Apa yang mereka lakukan bukannya tanpa alasan. Mereka mengubah kebiasaan bercelana pendek demi penyesuaian aturan wajib pemakaian rok yang akan diberlakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Menurut rencana, BWF akan mulai memberlakukan aturan itu pada 1 Juni. Pelaksanaan aturan ini sebenarnya mundur dari rencana sebelumnya pada 1 Mei. Penundaan itu terkait dengan perbedaan pendapat dan kontroversi antarpemain.
Alasan BWF membuat regulasi pemakaian rok untuk atlet putri tak lain karena becermin dari dunia tenis. BWF berharap peraturan ini bisa membuat tontonan bulu tangkis menjadi lebih menarik.
”Mau tidak mau, saya harus mencoba. Walau hal ini sekarang masih menjadi kontroversi, saya harus mulai membiasakan diri,” kata Greysia. Karena baru mencoba, Greysia tetap menggunakan celana pendek ketat warna hitam yang panjangnya sedikit di atas lutut. Celana itu dikenakan di dalam rok pendek.
Demikian juga Pia Zebadiah. Sementara Firda memakai celana ketat dalaman rok yang lebih pendek sehingga tidak terlihat melebihi roknya. Pasangan Greysia, Meiliana Jauhari, memilih tidak memakai rok.
Sebenarnya bukan pemain Indonesia saja yang memakai rok. Semua pemain Rusia
Pemain cantik asal India, Saina Nehwal, mengaku tidak bermasalah dengan peraturan
Pemain cantik lainnya, Jwala Gutta, juga tidak mempersoalkan masalah itu. ”Saya tidak keberatan karena sudah mengenakannya di dalam dan di luar lapangan,” ujarnya. Namun, Gutta juga mengkritik, untuk membuat olahraga ini lebih menarik, lebih baik BWF meminta sponsor untuk mendesain baju seperti yang dikenakan para bintang tenis, seperti Maria Sharapova
Rencananya di sela pelaksanaan Piala Sudirman ini, BWF akan mengeluarkan penegasan soal aturan ini. Deputi Presiden BWF Paisan Rangsikitpho mengatakan, aturan ini sebelumnya ditunda juga karena ingin mendapat masukan dari pemain. (Gatot Widakdo, dari Qingdao, China)