ROMA, KOMPAS.com — Rafael Nadal mulai keluar dari tekanan karena penampilannya yang buruk di lapangan tanah liat. Pada babak ketiga Roma Masters, Kamis (12/5/2011), pemain nomor satu dunia ini dengan mudah meraih kemenangan straight set 6-4, 6-2 atas Feliciano Lopez.
Hasil ini diraih hanya berselang 24 jam setelah dia dipaksa bermain dalam partai melelahkan melawan petenis kualifikasi asal Italia, Paolo Lorenzi. Dalam pertandingan babak kedua tersebut, Nadal harus bermain rubber set. Nadal mengatakan, ini merupakan penampilan terburuknya di lapangan tanah liat, yang merupakan favoritnya.
Ada spekulasi, penurunan performa ini akibat rentetan kekalahan yang dialaminya dari Novak Djokovic, termasuk akhir pekan lalu di final Madrid Masters—yang menjadi kemenangan pertama Djokovic atas dirinya di lapangan tanah liat. Namun, petenis kidal asal Spanyol ini membantah anggapan tersebut karena dia memang sedang dalam kondisi yang tidak fit.
"Saya demam kemarin malam dan pagi ini saya merasa tidak sempurna. Sebelum pertandingan, saya tidak tahu apakah bisa bermain," ujarnya.
"Saya sempat berlatih pada pukul 11.30 dan hanya 15 menit untuk melihat bagaimana kondisiku dan akhirnya saya memutuskan untuk bermain. Ternyata kondisinya sedikit lebih baik dibandingkan kemarin."
"Ini adalah hal yang tidak mungkin dikontrol. Ini asing bagi saya karena biasanya saya tidak pernah terserang virus seperti ini atau demam. Tetapi, ini merupakan yang kedua dalam tahun ini."
"Saya tidak tahu apakah banyak turnamen, perubahan tempat, harus beradaptasi dengan cepat di tempat yang berbeda. Dalam beberapa bulan terakhir memang sulit. Saya tidak tahu pasti kemarin (Rabu) mengapa saya merasa lambat dan tanpa energi."
"Hari ini saya lebih baik. Saya di sini untuk bertarung. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik."
Meskipun kondisinya terganggu, ternyata Nadal bermain jauh lebih baik dibandingkan kemarin. Rupanya, dia tak ingin mempertaruhkan reputasi dan posisinya yang sedang diancam oleh Djokovic.
Ya, turnamen pemanasan Grand Slam Perancis Terbuka ini memiliki arti yang sangat penting bagi Nadal dalam usahanya untuk mempertahankan posisinya. Jika dia gagal mencapai semifinal dan Djokovic menjadi juara, dapat dipastikan petenis Serbia tersebut akan melengserkannya dari ranking satu ATP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.