Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buyarnya Impian Indah Michael Schumacher...

Kompas.com - 11/05/2011, 05:39 WIB

Impian indah Michael Schumacher untuk bisa bersaing kembali pada ajang balapan F1 yang membesarkan namanya, perlahan tetapi pasti, semakin buyar dan sulit terwujud.

”Kesenangan besar sudah hilang saat ini,” ucap Schumacher seusai berakhirnya Grand Prix Turki, ketika dia mencapai finis dengan hasil menyedihkan, yaitu di urutan ke-12. Hasil itu membuat dia hanya bisa mengumpulkan enam angka dari empat balapan yang sudah digelar sepanjang musim ini.

Inilah agaknya indikasi juara dunia tujuh kali itu akan mulai mempertanyakan kelangsungan kariernya sebagai pebalap F1, yang mengharuskan setiap pebalap mampu berkompetisi di tingkat tertinggi.

Data statistik dengan jelas menunjukkan, dari 23 balapan yang telah diikuti kembali seusai memutuskan mengakhiri pensiunnya, Schumacher tidak pernah mampu mengungguli rekan satu timnya sendiri, Nico Rosberg.

Tahun ini, Schumacher jauh tertinggal dari Rosberg dalam keempat grand prix yang sudah digelar. Pada balapan di sirkuit Istanbul, dia juga menjadi bulan-bulanan pebalap muda dengan diserempet oleh Vitaly Petrov kemudian terserempet pebalap lainnya, Adrian Sutil. Kedua insiden itu membuat posisi Schumacher melorot tajam dari posisi startnya.

Hilangnya aura juara dari diri Schumacher, menurut komentator BBC yang juga mantan pebalap F1, David Coulthard, mengindikasikan Schumacher kemungkinan akan mulai mempertanyakan masa depannya.

”Dia tidak tampil pada tingkat yang sama dengan rekan satu timnya. Itu faktanya. Statistik menunjukkan Nico bisa lebih memanfaatkan kemampuan yang dimiliki mobilnya ketimbang Michael,” ujarnya.

Coulthard menambahkan, kunci pentingnya adalah Schumacher tidak lagi menikmati balapan F1 itu. ”Secara jujur dan terbuka, elemen itu pula yang menghinggapi saya pada awal 2008. Saya tidak sekompetitif seperti biasanya. Saya tidak menikmati balapan sebesar biasanya dan itulah momentumnya,” kata pebalap Inggris itu.

Untuk menang

Pandangan senada disampaikan mantan rekan satu tim Schumacher, Johnny Herbert. ”Dia (Schumacher) tidak kembali hanya untuk berada di urutan tengah. Impiannya adalah menang lagi dan membuat Mercedes sebagai pemenang. Namun, itu tidak terjadi dan saya akan lebih terkejut jika dia memilih untuk meneruskannya,” kata mantan rekan setim Schumacher di tim Benetton pada 1995 itu dalam tulisan kolomnya di harian The Nation.

Herbert menguraikan, usia Schumacher yang sudah 42 tahun bukanlah faktor yang menghambat. Masalahnya adalah para pebalap muda, seperti Sebastian Vettel, Lewis Hamilton, Fernando Alonso, dan Nico Rosberg, telah menaikkan tingkat kompetisi serta kemampuan dalam membalap F1.

”Schumacher tak kehilangan kemampuannya, tetapi generasi baru para pebalap muda lebih baik dari dirinya. Inilah kasus di mana tingkat untuk memenangi balapan F1 telah dinaikkan dan dia tak berada dalam standar itu lagi,” ucap Herbert.

Pada masa lalu, seperti juga disampaikan Herbert, Schumacher biasa menggenjot habis seluruh kemampuan mobilnya dan akan melakukan apa pun untuk berada di depan. Hal itu kini tak terlihat lagi. Dalam beberapa kali balapan, Schumacher lebih banyak mengalah saat membalap berdampingan dengan pebalap lain.

Sejumlah insiden yang melibatkan mobil yang dia kendarai dengan mobil-mobil pebalap lain pada tahun lalu dan tahun ini juga mengindikasikan kehadiran mobil yang dikendarai Schumacher malahan ”mengganggu” pebalap lain.

Era keemasan Schumacher telah lewat, tetapi dibutuhkan keberanian besar untuk legawa mengakuinya. (Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Juara Liga Inggris, Guardiola Isyaratkan Perpisahan

Man City Juara Liga Inggris, Guardiola Isyaratkan Perpisahan

Liga Inggris
PSSI Tunjuk Eks Bupati Tangerang sebagai Manajer Timnas U17 dan U20 Indonesia

PSSI Tunjuk Eks Bupati Tangerang sebagai Manajer Timnas U17 dan U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Man City Juara, Saat Kata-kata Klopp Picu Air Mata Guardiola...

Man City Juara, Saat Kata-kata Klopp Picu Air Mata Guardiola...

Liga Inggris
Jadwal Final Championship Series Liga 1, Persib Vs Madura United

Jadwal Final Championship Series Liga 1, Persib Vs Madura United

Liga Indonesia
Akhir Kisah Klopp di Liverpool, The Normal One Sang Penggebah Keraguan

Akhir Kisah Klopp di Liverpool, The Normal One Sang Penggebah Keraguan

Liga Inggris
Man City Juara Premier League, Kehebatan Guardiola Si Mesin Trofi

Man City Juara Premier League, Kehebatan Guardiola Si Mesin Trofi

Liga Inggris
Top Skor Liga Inggris: Haaland Raih Sepatu Emas, Ikuti Jejak Henry dan RVP

Top Skor Liga Inggris: Haaland Raih Sepatu Emas, Ikuti Jejak Henry dan RVP

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Man City Juara, Klopp Pamit, Rekor Buruk MU

Hasil Liga Inggris: Man City Juara, Klopp Pamit, Rekor Buruk MU

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Genoa: Lukaku Cetak Gol, 10 Pemain Serigala Menang

Hasil Roma Vs Genoa: Lukaku Cetak Gol, 10 Pemain Serigala Menang

Liga Italia
Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Liga Inggris
Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Liga Italia
Nu Skin Run 10K Diikuti 1.500 Peserta, Dukung Gaya Hidup Sehat

Nu Skin Run 10K Diikuti 1.500 Peserta, Dukung Gaya Hidup Sehat

Sports
Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com