madrid, senin
Djokovic mematahkan rekor tak terkalahkan Nadal di lapangan tanah liat sejak 2009, setelah memenangi pertarungan di Madrid Terbuka, Minggu (8/5), dengan
Djokovic, yang kini berada di peringkat kedua, akan bertanding kembali pada turnamen lapangan tanah liat di Roma. Nadal juga akan tampil pada turnamen tersebut. Jika Djokovic berhasil memenangi turnamen di Roma itu dan Nadal gagal mencapai semifinal, petenis Serbia itu akan mendapatkan impiannya sebagai petenis nomor satu dunia, yang sejak 2004 hanya dikuasai Roger Federer dan Nadal.
Kemenangan Djokovic juga disambut dengan euforia media-media Serbia, yang menyebut petenis kebanggaannya itu dengan julukan ”Raja Nole”.
Semua media massa Serbia mengagung-agungkan kemenangan Djokovic atas Nadal. ”Novak Djokovic Tak Terkalahkan,” tulis harian
Sebaliknya Nadal, yang kini berusia 24 tahun, tampak tenang saja dengan meroketnya Djokovic, termasuk kekalahan ketiga kalinya dari Djokovic.
”Jika saya kehilangan nomor satu, itu bukan berarti berakhirnya dunia. Saya akan berusaha bekerja lebih keras dan berusaha mengalahkan dia. Hasil yang baik akan datang dan Anda harus bersabar. Saya hampir 25 tahun dan telah bermain lebih dari apa yang pernah saya impikan ketika memulainya,” ucap petenis asal Mallorca, Spanyol itu.
Nadal menambahkan, dalam setiap kehidupan, ada saat-saat ketika seseorang berada dalam posisi di puncak dan saat-saat lainnya. ”Saya tidak berada di bawah sekarang. Saya masih di atas, tetapi lawan saya berada di titik teratas kehidupannya,” katanya.
Mengenai konsistensi permainannya sepanjang tahun ini, Djokovic meyakini bisa terus mempertahankannya. ”Saya punya pola pandang yang berbeda sekarang. Saya lebih stabil dan tahu bagaimana berpikir benar,” ujarnya setelah kemenangan di Madrid.
Pada pertandingan final Madrid Terbuka, Nadal yang biasanya menguasai pertandingan terlihat justru berada di bawah tekanan Djokovic. Petenis Serbia itu seperti mudah membaca pengembalian bola-bola Nadal sehingga bisa bermain taktis dengan memaksa Nadal sering mengejar bola dari sisi satu ke sisi lain.
”Saya berjalan menuju lapangan dengan pikiran saya bisa menang. Saya sangat gembira dengan cara saya bermain. Mengalahkan Nadal adalah tantangan terbesar di lapangan tanah. Jadi, saya sangat gembira bisa melakukannya,” ucap Djokovic, yang mengoleksi enam gelar turnamen sepanjang 2011.
Kemenangan itu juga memperpanjang rekor tak terkalahkan Djokovic menjadi 32 kali.
Meski menang
Djokovic unggul dengan 27
Dengan persaingan yang kian tajam antara Nadal dan Djokovic, penampilan kedua petenis itu di Roma Master menjadi petunjuk kuat mengenai siapa yang lebih difavoritkan bisa menjuarai turnamen akbar, Perancis Terbuka 2011.