Jakarta, Kompas -
Melewati rute tanjakan sejauh 140 kilometer dari Bandung ke Tangkubanparahu dengan melewati Purwakarta, Sadang, dan Subang, Tonton yang juga pebalap pelatnas SEA Games finis pertama dengan waktu 3 jam 31 menit 09 detik. Posisi kedua juga dihuni pebalap SEA Games, Agung Ali Sahbana, dengan waktu 3 jam 33 menit 22 detik. Sementara posisi ketiga direbut Muhammad Taufiq (DI Yogyakarta), 3 jam 34 menit 15 detik.
Sebagai pebalap asal Jabar, wajar bila Tonton mampu menunjukkan kemampuannya dan memenangi rute tanjakan itu. Bisa dikatakan, ia sangat mengenal rute tanjakan tersebut.
Perebutan posisi di lomba yang diikuti pebalap pelatnas dan nonpelatnas itu sudah terjadi sejak 7 kilometer menjelang finis, tepatnya di tanjakan Ciater. Namun, persaingan sengit sebenarnya sudah dimulai di Kilometer 20 saat rombongan pebalap mulai terpecah-pecah.
Pada akhirnya, yang menjadi kata kunci adalah konsistensi dan sang juara tak lain Tonton, yang terus menambah kecepatan dan finis tercepat.
”Saya senang dengan kemenangan yang ke-12 ini. Teman-teman dalam tim mendukung upaya saya,” ujar Tonton seusai balapan.
Tonton juga melihat, persaingan di antara pebalap spesialis tanjakan lumayan ketat. ”Ada Hari Fitrianto, ada Agung Ali Sahbana, juga ada Endra Wijaya dan Parno. Semua pebalap climber bagus,” ujar Tonton.
Meski begitu, Tonton kecewa karena tidak ada tim Malaysia yang biasa ikut kejuaraan itu.
”Untuk itu, kita harus terus mengoreksi kekurangan persiapan dan pelatihan kita karena jangan-jangan Malaysia menyimpan kekuatannya untuk di SEA Games nanti,” kata Tonton.
Sementara itu, di kategori senior putri, Yanthi Fuchiyanti merebut posisi pertama.
Menempuh jarak sejauh 25 kilometer dari Bandung menuju Lembang melewati Cisarua, Yanthi yang juga atlet pelatnas SEA Games menyelesaikan balapan dalam waktu 1 jam 14 menit 19 detik. Posisi kedua juga ditempati pebalap pelatnas SEA Games, Fitriani. Sementara posisi ketiga dihuni atlet pelatda Jawa Barat, Nunung Sekarningsih.