Semua pemain voli nasional yang akan bertanding di SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang berlaga di Voli Proliga ini. Kompetisi berhadiah total Rp 990 juta ini pun niscaya adi ajang uji coba atlet nasional. Mereka mengasah teknik, strategi, dan mental di sini, bekerja sama dan bahkan menantang pemain asing yang jangkung itu.
Berapa pemain asing itu
Pemain asing dengan keterampilan teknik lebih baik, semisal Sirianis Mendez Hernandes dari tim Jakarta Sananta, bayarannya lebih mahal lagi. Pemain voli asal Kuba berusia 28 tahun ini digaji lebih dari 5.000 dollar AS per bulan. Maklum, Hernandes berpengalaman bertanding di berbagai negara di Eropa dan Amerika Latin dan pernah bergabung dengan klub di Polandia serta Puerto Riko.
Seperti juga mencari pemain asing untuk turnamen basket, manajer klub mendapatkannya dari agen melalui internet. Penampilan meyakinkan di video kadang-kadang benar, tetapi bisa salah. Tim putri Bontang LNG Badak, misalnya, mendapatkan Bianca Moreira Gomes dari Brasil. Ternyata, penampilannya tak sesuai dengan yang diharapkan. ”Maunya mencari bala bantuan pemain asing. Ternyata Bianca belum berkontribusi. Usianya juga di atas 30 tahun,” kata Pelatih Badak Wienarto AR.
Tim putri Jakarta Electric PLN lebih taktis. Dua pemain tambahan, Liu Mengya dan Zhao Yanni, berasal dari China. Mereka dengan mudah berkomunikasi dengan sang pelatih yang juga dari China, Tian Mei. Di samping itu, Mengya juga pernah bermain din Proliga, bergabung dengan Gresik Petrokimia.
Ditambah dengan Amporn Hyapha dari Thailand, yang juga langganan main di Proliga, sempurnalah bala bantuan buat PLN putri. Terlebih lagi, materi pemain lokal juga unggul, seperti Susanti Martalia, Rosalia Maya, dan toser Gunarti Indahyani.
Di putaran kedua Voli Proliga, 1-24 April 2011, semua memang tim tidak mau main-main. Tim putra Palembang Bank Sumsel Babel mendatangkan Thiago Marcel sebagai penambah Igor yang sudah lebih dulu bergabung. Bahkan, Jogja Yuso Gunadarma, yang hampir tak pernah mengontrak pemain asing, kali ini menyewa dua, Izidos Santos dan Yaniel Garay Gomes dari Brasil.
Hanya Surabaya Samator yang menyewa satu pemain asing, Wu Xiao Lei dari China. Itu pun jarang dimainkan. Samator terkesan sekadar memenuhi syarat, yang mengharuskan mengontrak pemain asing. Ternyata, Pelatih Samator Li Qiujiang, yang juga pelatih timnas, lebih nyaman menurunkan pemain lokal yang semuanya pemain timnas. Ada Ayip Rizal, Affan Priyo Wicaksono, Adam, Bagus Wahyu Ardyanto,
Itulah mengapa Samator lantas disebut-sebut sebagai miniatur SEA Games karena di sini berkumpul semua pemain timnas. Direktur Proliga Hanny Surkatty berujar, Proliga menjadi ajang latihan yang sangat baik bagi atlet nasional. ”Adanya pemain asing membuat mereka makin kompetitif, menuju SEA Games 2011,” paparnya.
Lewat Proliga, tujuh tim putra dan tujuh tim putri saling berebut kemenangan karena tim terbaik nantinya akan mewakili Indonesia ke kejuaraan antarklub se-Asia.