Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita CCTV dan Buka Visum

Kompas.com - 06/04/2011, 04:06 WIB

Jakarta, Kompas - Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono, Selasa (5/4), mengatakan, pihaknya telah menyita rekaman closed circuit television di Citibank, Menara Jamsostek. Rekaman itu akan digunakan untuk mengetahui aktivitas Irzen Octa dan mereka yang terkait dengan kasus tersebut.

Namun, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Budi Irawan, rekaman CCTV yang ada hanya di sekitar lobi dan beberapa ruang lain di kantor cabang bank swasta asing itu. Di ruang negosiasi atau ruang CLEO tempat Irzen diduga diinterogasi oleh tiga petugas penagih utang, tidak ada CCTV.

Rencananya, kata Budi, Kamis (7/4), polisi akan mengungkap hasil visum Irzen Octo. Pengungkapan hasil visum ini diharapkan bisa membuktikan penyebab kematian korban.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan empat tersangka dalam kasus Irzen, yakni A, D, H, dan B. Polres Metro Jakarta Selatan juga masih memeriksa manajemen perusahaan penyalur tenaga outsource penagih utang ke Citibank.

Sementara itu, pengacara keluarga Irzen Octa, OC Kaligis, mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat permintaan penjelasan kepada Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan.

Surat itu dikirimkan setelah istri Irzen, Esi Ronaldi, menyampaikan kekhawatirannya setelah didatangi seseorang yang mengaku petugas polisi sekitar tiga hari setelah kematian Irzen.

Menurut Esi, pihak keluarga didatangi seorang laki-laki yang mengaku bernama Rizal, petugas polisi dari Polres Metro Jaksel. ”Pak Rizal meminta saya menandatangani satu lembar laporan polisi dan 10 lembar blangko kosong. Ia juga meminta telepon genggam Bapak (Irzen), tetapi tak memberi saya tanda terima.”

Namun, Gatot menegaskan, jajarannya pasti melaksanakan tugas sesuai prosedur. ”Namun, kami akan coba cek lagi,” katanya.

Budi menambahkan, secara prosedur dimungkinkan polisi mendatangi rumah keluarga korban untuk meminta tanda tangan berkas laporan polisi.

”Saat pertama kali ditemukan, kasus Irzen baru dalam tahap laporan temuan mayat. Petugas polisi harus melaksanakan tugasnya sesuai prosedur dan jika sudah ada laporan resmi. Dalam perkembangannya, kasus ini tidak sekadar temuan mayat. Untuk itu, kami perlu tanda tangan keluarga korban,” kata Budi.

Namun, Budi menegaskan pihaknya pasti akan mengecek lagi terkait adanya surat resmi dari keluarga korban.

Sistem hukum tak berjalan

Mantan narapidana yang sekarang menjadi pengasuh empat pondok pesantren, Anton Medan, berpendapat, jasa penagih utang mulai merebak pascareformasi. Kegiatan jasa ini berawal dari organisasi-organisasi massa di bawah partai-partai politik. Dari sekadar pengerahan tenaga unjuk rasa, lalu menjual jasa tenaga satuan pengaman (satpam), sebelum berdiversifikasi menjual jasa penagih utang.

Anton menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan jasa penagih utang berkembang di Tanah Air. Salah satunya adalah karena pelayanan dan sistem hukum di Indonesia tidak berjalan efektif sehingga membebani roda ekonomi. Selain itu, angka pengangguran di tingkat akar rumput juga meningkat. Inilah yang membuat jasa penagih utang dan atau tenaga satpam menjamur.

Pendapatan jasa penagih utang ini berasal dari persentase bagi hasil antara penagih utang dan bank. Rasionya bisa 40:60 persen sampai 60:40. Bank biasanya mengizinkan para penagih utang mengambil dulu biaya operasional.

Oleh sebab itu, ujar Anton, mereka akan bekerja keras untuk menyelesaikan tugas dari bank. Mereka akan berusaha mengumpulkan data seakurat mungkin dari berbagai sumber mengenai orang yang akan ditagih.

”Angka persentase fee itu semakin tinggi seiring dengan tingginya tingkat kesulitan penagihan utang. Biasanya yang sulit itu menagih utang seorang pejabat atau orang yang mobilitasnya tinggi,” papar Anton.

Kalangan penagih utang pasti akan bekerja keras menuntaskan pekerjaannya. Mereka datang dari kelompok akar rumput yang harus berebut untuk mencari peluang kerja.

”Selain itu, mereka hidup tanpa pendapatan tetap untuk dipakai memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar Anton.

Saat menghadapi pengutang yang sangat sulit, penagih utang biasanya mulai memakai ”sapu rumah tangga” yang intinya mengancam akan merusak nama baik rumah tangga pengutang.

”Dari mengirim foto seronok istri muda sampai foto tindakan tidak pantas yang dilakukan anggota keluarga,” ujar Anton.

Menurut dia, penagih utang mampu menjamin bank bahwa mereka sanggup menemukan pengutang yang menggunakan alamat palsu. ”Mereka memiliki jaringan luas dan rapat,” kata Anton.

Oleh karena itu, Anton berpendapat, jasa penagih utang atau petugas satpam akan surut dengan sendirinya bila langkah penegakan hukum, pelayanan dan sistem hukum, serta kondisi ekonomi akar rumput di Indonesia membaik. (nel/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Timnas Indonesia
Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Sports
Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com