Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djokovic Kembali Menghentikan Nadal

Kompas.com - 05/04/2011, 04:28 WIB

Key Biscayne, Minggu - Novak Djokovic kembali mengulangi kedigdayaannya hari Minggu (3/4). Dia menaklukan Rafael Nadal untuk meraih dua gelar sekaligus di Key Biscayne, Florida, Amerika Serikat.

Djokovic menundukkan Nadal dengan skor 4-6, 6-3, 7-6 (4) di final turnamen tenis Sony Ericsson Terbuka di Key Biscayne, Miami, Florida.

”Ini merupakan momen terbaik dalam hidup saya selama empat bulan terakhir ini. Hal ini baru awal dari musim kompetisi 2011 yang akan berlangsung terus,” ujar Djokovic.

Dia meraih gelar turnamen Sony Ericsson Terbuka untuk kedua kalinya. Pertama adalah tahun 2007. Selain juara, Djokovic juga meraih gelar lainnya, yakni mahkota ATP Miami Masters, yang hanya dapat diterima petenis yang tak pernah kalah selama musim 2011 yang masih berjalan. Sejak awal musim kompetisi 2011, bintang petenis putra asal Serbia itu menang dalam 24 pertandingan yang dimainkannya.

Prestasi itu adalah hasil terbaik sejauh ini. Khususnya, sejak tahun 1986 ketika Ivan Lendl selalu menang dalam 25 laga.

Sejak awal musim ini Djokovic masih berada di urutan kedua dunia di bawah Rafael Nadal. Dia memenangi empat gelar, dua di antara gelar Australia Terbuka dan Dubai Terbuka.

”Terlalu cepat jika kini mulai membicarakan upaya untuk menanjak ke peringkat satu dunia. Rafa tetap merupakan petenis terbaik dunia saat ini,” kata Djokovic, yang bertarung 25 kali melawan Nadal.

Dari 25 pertarungan kedua petenis terbaik dunia itu, Nadal unggul dengan 16-9. Sementara Djokovic unggul 8-5 atas Nadal dalam laga di lapangan keras.

”Saya terus berusaha fokus pada apa yang saya lakukan. Rafa dan Roger (Federer) merupakan lawan utama saya,” ujarnya.

Djokovic menambahkan, jelas dia berambisi menjadi petenis nomor satu dunia. ”Saya harus dapat bermain konsisten dalam satu musim penuh,” ujarnya.

Sekarang Nadal unggul lebih dari 3.000 poin dalam pengumpulan poin ranking dunia. Namun, petenis berusia 24 tahun itu harus mampu mempertahankan 5.000 dalam enam minggu, paling tidak hingga turnamen Grand Slam Perancis Terbuka, dan ia juga harus mempertahankan mahkota juara Wimbledon.

”Saya belum pernah mengalahkan Nadal di lapangan tanah liat. Dia sungguh raja lapangan tanah liat dan sukar dikalahkan. Bola memantul lebih lambat di lapangan jenis itu dan sangat cocok bagi Nadal. Jadi, saya harus tampil agresif,” kata Djokovic.

”Apa yang dilakukan Djokovic sungguh luar biasa. Pertama, dia sangat baik. Kedua, dia bermain dengan rasa percaya diri yang sangat besar,” puji Nadal, yang tiga kali menjadi runner-up di Key Biscayne, yakni tahun 2005, 2008, dan 2011.

Mengenai kekalahannya, Nadal menyatakan bahwa dia gugup dalam laga tersebut. ”Mungkin karena saya sedikit gugup dari hari biasanya. Apalagi, saya tidak pernah menang di sini. Jujur, saya lebih senang jika dapat menang.” (REUTERS/AFP/AP/NIC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com