Jakarta, Kompas
Wakil Sekretaris Jenderal PRSI Abdulrohim, Senin (4/4) di Jakarta, mengatakan, untuk polo air, PRSI akan menggelar Prakualifikasi PON pada 7-10 April. Semua atlet nasional akan dikembalikan ke tim provinsi masing-masing dalam ajang itu.
Namun, para pelatih nasional akan memantau perkembangan setiap atlet pelatnas. Atlet yang permainannya tidak berkembang akan dicoret dari tim nasional. Selain Prakualifikasi PON, tim polo air juga akan diikutsertakan dalam Tom Hoad Cup di Perth, Australia.
Mulai April-Agustus, jumlah atlet beregu harus dikurangi dari 150 persen jadi 125 persen. Salah satu cara seleksi, melihat perkembangan teknik dan stamina atlet dalam berbagai kejuaraan.
Sementara itu, para atlet nasional untuk renang perairan terbuka baru menjalani kejuaraan nasional renang perairan terbuka 5.000 meter di Sibolga, Sumatera Utara. Hasil kejuaraan nasional itu membuat PRSI menyusun strategi berbeda untuk nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.
Menurut Kepala Bidang Renang Perairan Terbuka PRSI Amir Husein, juara pertama sampai peringkat ketiga pada nomor putri adalah Raina Saumi, Reza, dan Yessy P Yosaputra. Di bagian putra, juara pertama hingga peringkat ketiga adalah Doni B Utomo, Satrio Bagaskara, dan Pratama Asahan.
”Perenang yang mendominasi nomor 10.000 meter di seleksi nasional bulan lalu ternyata kalah dengan perenang nomor dua dan tiga di nomor 5.000 meter di kejuaraan ini,” kata Amir.
Di nomor 5.000, perenang yang unggul dalam sprint akan dipasang sebagai tumpuan. Adapun untuk nomor 10.000 meter, perenang yang memiliki daya tahan akan menjadi tumpuan dalam SEA Games. Saat ini para perenang perairan terbuka belum menjalani pelatnas karena surat keputusan (SK)-nya belum terbit. SK sangat dibutuhkan untuk mendapatkan akomodasi dari Satlak Prima.